Rusia Kena Sanksi, Bersiap Nasionalisasi Aset

Otoritas Rusia dikabarkan bersiap menyita aset miliki warga negara dan perusahaan asing yang berada di negara itu. Hal tersebut disampaikan oleh mantan Presiden Dmitry Medvedev.

Peringatan dari Medvedev melalui media sosial tersebut menyusul perluasan sanksi yang dikenakan negara Barat terhadap Moskow akibat serangan Rusia terhadap negara tetangga Ukraina.

Medvedev juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Nasionalisasi aset berbasis Rusia yang dimiliki warga negara dan bisnis asing yang terdaftar di wilayah berbahaya adalah peluang yang dapat terjadi. Kebijakan ini merupakan respon terhadap penyitaan aset warga dan perusahaan asal Rusia di luar negeri.

Menyusul perintah Presiden Putin untuk melancarkan serangan militer di Ukraina, Amerika Serikat beserta sekutu Eropa menerapkan serangkaian sanksi terhadap Rusia, bank-bank Rusia dan para elit politik dan bisnis.

Pada hari Sabtu (26/02/2022), melalui Facebook, Medvedev memberikan komentar soal langkah yang turut menyasar anggota Dewan Keamanan tersebut.

“Sanksi-sanksi tersebut tidak akan mengubah apapun. Sebagai informasi, saya dan keluarga tidak memiliki rekening bank atau properti di luar negeri,” jelas Medvedev yang pernah menjadi pemimpin negara Rusia pada tahun 2008 hingga 2012.

Medvedev berkata para pemimpin negara Barat mengancam memblokir rekening warga serta perusahaan Rusia yang tidak berada di daftar sanksi. Ia menekankan respon dari Moskow harus simetris dengan ancaman tersebut.

Medvedev menyarankan Rusia membekukan dana milik warga negara dan perusahaan asing. Bahkan, nasionalisasi aset yang terdaftar di wilayah berbahaya adalah hal yang perlu dipertimbangkan.

Kendati Medvedev tidak merinci bentuk-bentuk aset yang dapat disita tersebut, badan parlemen Duma baru-baru ini menetapkan aturan yang mengizinkan pemerintah Rusia menyita mata uang digital melalui persidangan, selain properti dan aset keuangan tradisional lainnya.

Peraturan tersebut dibuat untuk mengincar pejabat negara yang korup, tetapi pihak berwenang Rusia secara aktif berusaha mengatur semua transaksi di sektor kripto.

Di saat yang sama, para elit Rusia dapat memakai aset kripto untuk menghindari sanksi AS. Analis Cowen Research berpendapat, bila Rusia berhasil mengakali sanksi melalui kripto, hal tersebut dapat meningkatkan regulasi terhadap kripto di negara-negara Barat. [news.bitcoin.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait