Saingi Libra, Tiongkok Wacanakan Uang Digital Asia Timur

Dipimpin oleh sektor swasta, Tiongkok mewacanakan membuat uang digital berbasis blockchain untuk kawasan Asia Timur, guna menyaingi proyek Libra-Facebook yang menyokong dolar AS.

Wacana itu disampaikan dalam sebuah proposal oleh unit penasihat politik dan ekonomi di Lembaga Wakil Rakyat Tiongkok. Unit itu beranggotakan pengusaha-pengusaha besar asal Tiongkok. Dilansir dari Nikkei Asian Review, proposal yang disorongkan pada 21 Mei 2020 itu itu disebutkan didukung oleh pihak eksekutif.

Proposal itu mewacanakan penerbitan mata uang digital “bernilai gabungan” dari sejumlah mata uang negara asia, seperti yen Jepang, won Korsel, dolar Hong Kong, termasuk yuan/renminbi Tiongkok, bergantung pada ukuran ekonomi masing-masing negara.

Secara konkret mata uang digital itu bisa digunakan dalam kerjasama perdagangan bebas antar negara-negara itu, tanpa menggunakan dolar AS.

Proposal itu disebut mencerminkan ambisi Tiongkok meningkatkan laju ekonominya mengggunakan mata uang digital yang dibesutnya sejak tahun 2014 silam. Terlebih-lebih bank sentral Jepang dan Korea Selatan juga sedang mempertimbangkan langkah serupa, membuat yen digital dan won digital agar transaksi keuangan menjadi lebih efisien.

Banyak pakar setuju era kekuasaan dolar AS semakin memudar. Penulis David Birch meyakini era uang digital baru saja mulai. Ia mengatakan, sistem saat ini mendekati masa akhir dan akan masuk ke masa perlombaan uang digital.

“Yang menarik adalah apa yang akan terjadi berikutnya: apakah akan muncul uang digital publik, privat, Timur atau Barat, global atau lokal,” katanya. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait