Samsung Larang Karyawan Pakai ChatGPT

Di tengah maraknya penggunaan platform kecerdasan buatan (AI), raksasa teknologi Samsung justru larang karyawan pakai ChatGPT.

ChatGPT saat ini telah digunakan oleh jutaan orang di dunia, karena menawarkan solusi yang murah dan cepat untuk berbagai hal dan bidang.

Decrypt melaporkan bahwa Samsung telah larang semua karyawan untuk pakai ChatGPT pada sistem perusahaan. Sebelumnya, itu masih diizinkan.

Karyawan Samsung Dilarang Pakai ChatGPT 

Dalam sebuah memo yang diberikan kepada karyawan, raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut diketahui melakukan pelarangan karena khawatir karyawan secara tidak sengaja memberikan informasi perusahaan yang sensitif.

Menurut perusahaan, data yang dikirim ke platform kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Google Bard dan Bing disimpan di server eksternal, sehingga itu mungkin sulit untuk diambil atau dihapus, dan dapat diketahui oleh pihak lain.

“Kami meminta Anda dengan rajin mematuhi panduan keamanan kami, dan kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan pelanggaran atau kompromi informasi perusahaan yang mengakibatkan tindakan disipliner hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja,” ungkap memo Samsung tersebut.

Selayaknya perusahaan teknologi, Samsung sangat sensitif perihal kekayaan intelektual, termasuk desain perangkat dan roadmap peluncuran produk, yang dikhawatirkan bocor jika masih menggunakan ChatGPT.

Kini, Samsung menjadi bagian dari daftar perusahaan besar yang membatasi atau melarang karyawan pakai platform AI, seperti Amazon, Verizon dan Goldman Sachs.

Meski begitu, Samsung diketahui masih berusaha mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam produk semikonduktor mereka.

Samsung pun kini sedang meninjau langkah-langkah keamanan untuk memungkinkan penggunaan AI yang aman untuk produktivitas tetapi tetap membatasi penggunaan AI generatif.

Diminati Siswa

Di sisi lain, Indeks Pembelajaran Tempat Kerja Global di Udemy untuk kuartal pertama tahun ini menunjukkan bahwa ChatGPT termasuk dalam salah satu bidang keterampilan yang diminati para siswanya.

Cointelegraph melaporkan, jumlah pengguna Udemy yang mengikuti kursus dalam satu keterampilan khusus untuk ChatGPT telah meningkat 4.419 persen.

“Memiliki pemahaman yang komprehensif tentang ChatGPT dan teknologi AI lainnya yang muncul akan sangat penting untuk berputar dengan cepat di era transformasi digital yang cepat saat ini,” ujar Instruktur di Udemy, Diego Davila.

Teknologi chatbot telah merambah ke banyak bidang, termasuk aset kripto, yang mengarah pada bot perdagangan canggih yang mampu berinteraksi dengan plugin pihak ketiga yang dibangun di atas ChatGPT dan platform lainnya. Ini kian popular. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait