Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali menunjukkan taringnya dengan mendenda Digital Currency Group (DCG) dan anak perusahaannya, Genesis Global Capital (GGC), sebesar US$38 juta. Denda ini diberikan setelah perusahaan tersebut terbukti melanggar hukum sekuritas dengan menyesatkan kreditor mengenai kondisi keuangan mereka.
Tuduhan Manipulasi oleh SEC
Dalam dokumen resmi yang dirilis pada 17 Januari 2025, SEC menyebutkan bahwa DCG sebelumnya membuat laporan palsu terkait kesehatan keuangan perusahaan tersebut, yang menyebabkan investor dan pihak terkait menerima informasi yang menyesatkan.
“Kegagalan Digital Currency Group untuk menjalankan kehati-hatian yang wajar telah menciptakan kesan yang secara material salah kepada publik terkait kesehatan finansial GGC,” jelas dokumen tersebut.
Pernyataan ini mengacu pada langkah DCG yang menandatangani catatan utang senilai US$1,1 miliar pada 30 Juni 2022 demi menciptakan ilusi stabilitas keuangan. Padahal, utang tersebut hanyalah aset akuntansi tanpa transfer modal nyata ke GGC.
Selain itu, CEO Genesis saat itu, Michael Moro, dinyatakan bersalah oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat karena menyetujui publikasi tweet yang berisi pernyataan menyesatkan di media sosial.
“Kemudian, pada 17 Juni 2022, CEO GGC mencuit bahwa GGC telah “shed the risk” terkait gagal bayar TAC. Cuitan ini juga secara material salah atau menyesatkan,” seperti yang tercantum pada dokumen tersebut.
Pernyataan ini dianggap keliru oleh pihak Securities and Exchange Commission AS karena Genesis tetap terpapar risiko finansial dari kolateral yang gagal bayar, yang seharusnya menjadi perhatian utama.
Penangguhan Penarikan dan Dampaknya pada Investor
Perusahaan kripto tersebut menghadapi tekanan besar setelah gagal bayar dari 3AC, yang mengakibatkan kerugian lebih dari US$1 miliar. Ketika banyak investor mulai menarik dana mereka, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.
Perusahaan Crypto Ini Dituding Menipu Investor Setara Rp17,4 Triliun
Pihak Securities and Exchange Commission AS juga menyoroti kesalahan langkah DCG dalam menangani situasi dengan membuat persepsi palsu terkait kesehatan perusahaannya kepada para investor.
“Mengeksekusi Nota untuk menciptakan ekuitas positif di neraca tanpa mengungkapkan syarat-syarat Nota kepada investor GGC memungkinkan Digital Currency Group dan GGC untuk mengaburkan fakta sebenarnya,” jelas SEC dalam dokumen tersebut
Sebagai bagian dari penyelesaian, Digital Currency Group (DCG) setuju untuk membayar denda sebesar US$38 juta kepada regulator sebagai bentuk pertanggungjawaban atas dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Selain itu, mantan CEO Genesis, Michael Moro, dikenai denda tambahan sebesar US$500 ribu dan dilarang melakukan tindakan lalai yang dapat menyesatkan investor di masa depan. Larangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Moro tidak terlibat dalam aktivitas lain yang merugikan.
Mengapa Genesis Bisa Bangkrut?
Menurut laporan sebelumnya, kebangkrutan Genesis tidak lepas dari pengawasan ketat SEC terkait praktik penjualan sekuritas yang tidak terdaftar, yang semakin memperburuk reputasi perusahaan di mata regulator dan publik.
Menyusul FTX, Mengapa Perusahaan Crypto Genesis Juga Ikut Bangkrut?
Salah satu penyebab utamanya adalah hubungan bermasalah dengan platform Gemini, yang dimiliki oleh Cameron dan Tyler Winklevoss, serta ketegangan yang berkembang antara kedua pihak yang mengarah pada kerugian besar.
Genesis terlibat dalam perselisihan tingkat tinggi dengan Gemini atas nasib dana senilai US$900 juta yang disetorkan pelanggan mereka ke Genesis melalui produk hasil tinggi bernama “Earn“.
Kombinasi gagal bayar, manipulasi laporan keuangan, serta ketidakmampuan memenuhi penarikan dana akhirnya memaksa Genesis untuk menghentikan operasinya dan mengajukan kebangkrutan. [dp]