Selama rentang tiga tahun belakangan, Singapura memang dikenal sebagai surga blockchain dan kripto. Ditegaskan dengan sejumlah regulasi ketat dan jelas, banyak perusahaan terkait kripto berbisnis di negara pulau itu. Gara-gara itu pula, berdasarkan data dari Bloomberg, negara-negara di Asia menempati posisi tiga teratas sebagai negara penyelenggara Initial Coin Offerings (ICO) di belakang Amerika Serikat dan Swiss.
Kemarin, Ravi Menon, Managing Director Otoritas Moneter Singapura menegaskan akan mempermudah akses perbankan bagi perusahaan kripto untuk memiliki rekening bank.
“Dengan kebijakan itu, kami bukannya hendak memperlonggar peraturan yang sudah ada, tetapi setidaknya ini bisa mengisi jarak antara bisnis kripto dan bisnis perbankan. Lagipula, perlu bagi Singapura untuk mengawasi potensi pencucian uang yang terjadi karena kemajuan teknologi blockchain yang menjadi fondasi kripto itu,” kata Menon.
Masih berdasarkan data Bloomberg, saat ini negara-negara di Asia ramai-ramai menaiktarafkan (upgrade) mutu sektor keuangan mereka dengan menyediakan banyak lowongan pekerjaan dan melebarkan sayap perusahaan. Tetapi pemerintah masih bersikap sangat hati-hati dalam menyikapi pertumbuhan bursa kripto dan perusahaan terkait kripto lainnya. Sejumlah negara pun masih belum memiliki kerangka kerja peraturan untuk mengatur bisnis baru itu, khususnya untuk membuka rekening di bank.
Singapura sebagai surga kripto memang bukanlah isapan jempol. Line asal Jepang misalnya, mendirikan perusahaan bursa kriptonya, Bitbox di Singapura pada Juli 2018. Pemain lama dan terbesar di dunia, Binance, juga bermarkas di Singapura dan belum lama ini membuka perwakilan di Jakarta. [vins]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.