Solana Kena Serangan DDoS, Ini Dampaknya

Jaringan blockchain Solana (SOL), yang sempat digadang mampu menjadi penyedia jaringan terbaik dalam urusan pemrosesan troughtput dan kecepatan waktu eksekusinya, justru tengah dilanda serangan DDoS yang membuat para investor khawatir.

Tentu saja, keamanan yang rentan ini menjadi semacam tanda peringatan di benak investor bahwa ada sesuatu yang tidak baik-baik saja pada sistem jaringan Solana.

DDoS Hantam Blockchain Solana

Serangan DDoS tersebut kali pertama diketahui dari laporan platform NFT berbasis Solana, BlockAsset.

Dalam laporannya, platform tersebut menyatakan bahwa distribusi token di jaringan tersebut memakan waktu lebih lama dari biasanya karena ada serangan DDoS yang membebani blockchain Solana.

Sekadar informasi, DDoS ini adalah sejenis serangan yang biasanya ditandai dengan sejumlah besar perangkat, atau botnet, yang membanjiri jaringan dengan lalu lintas melalui aksi spam untuk membuatnya offline.

Dan yang menjadi sorotan di sini adalah, ini bukanlah serangan DDoS pertama yang menyerang jaringan tersebut, karena sebelumnya jaringan pernah offline selama 17 jam akibat serangan yang hampir serupa.

Meski serangan teranyar ini tidak sampai mematikan kinerja dari jaringan, namun tetap saja hal ini telah menjadi sorotan utama para pengamat. Ada apa dengan jaringan Solana!

“Serangan berulang pada jaringan Solana adalah akibat dari kelemahan desain serius dari protokol jaringan proof-of-history (PoH),” ujar Justin Bons, Pendiri dan CIO dari Cyber ​​Capital, dilansir dari Zycrypto, Minggu (12/12/2021).

Tentu saja, hal serupa jangan pernah sampai terjadi lagi, sehingga pengembang diharapkan mampu menangani masalah ini dengan serius agar investor pun tidak kehilangan kepercayaan pada kinerja jaringan.

Kepercayaan dan keamanan pengguna adalah yang utama dalam persaingan jaringan blockchain, karena Solana harus mampu lebih unggul dari pesaingnya, diantaranya adalah Ethereum, Cardano dan Avalanche, agar tidak ditinggalkan oleh para pengembang.

Raih Adopsi Baru

Terlepas dari kinerja jaringannya yang tampaknya masih perlu berbagai upaya perbaikan dan pembaruan, kripto aslinya, SOL, telah mendapatkan adopsi baru yang tampak cukup bernilai dalam jangka panjang.

Hadir di peramban ternama seperti Opera, adopsi ini memungkinkan kripto SOL untuk dimiliki oleh banyak pengguna peramban tersebut dengan lebih mudah. Termasuk untuk bertransaksi dan menyimpannya. Ini akan memungkinkan jutaan pengguna Opera untuk mendapatkan eksposur ke SOL. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait