Survei Kaspersky: 13 Persen Pakai Bitcoin untuk Belanja di Internet

Berdasarkan hasil penelitian Kaspersky Labs, satu dari sepuluh orang pernah menggunakan Bitcoin dan kripto lain untuk belanja daring (online). Selain itu, data dari Coinmap, menunjukkan jumlah perusahaan yang menerima Bitcoin telah meningkat lebih dari 700 persen dalam enam tahun terakhir.

Kata Kaspersky Labs, sekitar 13 persen responden pernah menggunakan kripto sebagai metode pembayaran. Survei tersebut mengumpulkan respon dari 12 ribu konsumen berdomisili di 22 negara berbeda.

Hasil dari survei itu menunjukkan, penggunaan kripto untuk belanja daring merupakan pilihan yang paling jarang digunakan, di mana 81 persen responden berkata mereka masih menggunakan kartu kredit atau debit. Kendati demikian, fakta bahwa 13 persen responden dari berbagai negara menggunakan Bitcoin untuk belanja cukup signifikan jika dilihat dari sudut pandang adopsi.

“Meski harga-harga kripto telah jatuh, masih ada permintaan yang tinggi untuk transaksi digital dari konsumen. Riset konsumen kami menemukan 13 persen responden memakai kripto sebagai alat pembayaran, dan itu cukup mengejutkan,” kata Vitaly Mzokov, Kepala Verifikasi Kaspersky Lab,

Harga kripto turun lebih dari 80 persen pada tahun 2018. Tetapi, sebagian pembelanja daring tidak segan untuk menggunakan uang virtual. Lebih penting lagi, toko-toko ritel daring juga menerima kripto untuk pembayaran.

Kondisi tersebut melawan narasi arus utama yang mengatakan, kripto tidak memiliki kegunaan di sektor ritel daring. Kritikus kripto seperti bank JPMorgan ingin orang percaya bahwa toko ritel tidak menerima Bitcoin, dan kripto hanya digunakan untuk investasi spekulatif semata.

Di sisi lain, riset Kaspersky menyatakan, kriminal siber juga merangkul tren tersebut dengan mengincar bursa kripto dan menyerang investor. Hal ini meningkatkan resiko keamanan di mana individual bisa kehilangan dana yang disimpan di bursa, sebab peretas menggunakan teknik-teknik canggih untuk mengakses dana tersebut.

Mengenai laju penerimaan Bitcoin, data dari Coinmap menunjukkan, jumlah entitas bisnis yang menerima Bitcoin di berbagai belahan dunia telah meningkat 702 persen sejak Desember 2013. Menurut Coinmap, saat ini ada 14.346 lokasi yang menerima Bitcoin dibanding hanya 1.789 pada 6 tahun lalu.

Menariknya, pulau Jawa termasuk salah satu wilayah yang menurut Coinmap menerima pembayaran dalam Bitcoin, meskipun Bank Indonesia menyatakan dengan jelas Bitcoin dilarang digunakan untuk transaksi.

Melalui akun Twitternya, CEO Coinshares Ryan Radloff menunjukkan peta peningkatan penerimaan Bitcoin yang luar biasa selama lima tahun terakhir. Dengan meningkatnya adopsi di negara-negara seperti Ekuador dan Venezuela, tingkat penerimaan Bitcoin bagi wilayah Amerika Selatan terlihat sangat berbeda dibanding enam tahun lalu.

Berbagai laporan menunjukkan Bitcoin tidak hanya diterima di toko-toko daring tetapi juga toko-toko fisik seperti sekolah Montessori dan restoran eksklusif yang mengadopsi pembayaran kripto. Di berbagai toko di Amerika, Eropa dan Asia, tanda “Bitcoin diterima disini” bukanlah hal yang baru. [bitcoinist.com/ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait