IKLAN

Teknologi Blockchain dan Si Cantik Isty

Jika Anda sering ikut serta di beragam acara yang diselenggarakan oleh Vexanium, Anda mungkin bertemu dengan gadis berparas menawan ini. Namanya panggilannya Isty, Community Manager Assistant di Vexanium, perusahaan Indonesia penyedia teknologi blockchain. Kami berkesempatan “bersua maya” dengan Nurfajar “Isty” Istiqomah melalui Telegram beberapa waktu lalu.

Sejak kapan Isty bekerja di Vexanium, di bagian apa dan tugasnya apa saja?
Saya bekerja di Vexanium sejak Agustus 2018, sebagai Community Manager Assistant. Tugas utama saya saat ini meliputi pembuatan beragam program promosi Vexanium ke media massa. Kami juga menjalin kerja sama dengan komunitas blockchain dan kripto di Indonesia melalui sejumlah seminar, diskusi dan acara terkait Vexanium lainnya.

Mengapa bekerja di Vexanium yang fokus pada teknologi blockchain?
Ya, awalnya karena rasa ingin tahu saja, penasaran apa sebenarnya teknologi blockchain ini. Setelah di dalam saya menyadari teknologi blockchain punya potensi besar bagi bisnis dan industri agar proses bisnis menjadi lebih efisien (cepat dan murah, serta transparan).

BACA JUGA  Kripto Favorit Investor: Tren Bullish KAVA hingga Teknologi BlockDAG

[metaslider id=”7274″]

Menurut kamu bagaimana potensi teknologi blockchain di Indonesia?
Saya pikir peluangnya sangat besar, sebab masyarakat Indonesia sendiri, khususnya Generasi Milenial sangat melek digital dan sudah paham dengan konsep dan praktik investasi. Kami, Vexanium, hanya perlu mendorong kesadaran blockchain itu melalui sejumlah seminar, diskusi dan beragam bentuk edukasi lainnya.

Di sejumlah acara yang kami selenggarakan, kesadaran itu mulai tumbuh, yang tercermin dari antusiasme para peserta, mulai dari trader, mahasiswa, regulator, dosen dan lain-lain. Pun saya yakin pihak regulator akan membuat beragam kebijakan lain agar industri ini berkembang lebih besar.

Ini pertanyaan mainstream sebenarnya: apa saja suka dan duka menjalani pekerjaan?
Sebenarnya lebih terkait dengan tingkat pengetahuan dasar masyarakat tentang blockchain ini. Tak sedikit yang menilai teknologi ini tak penting. Sebagian pula sekadar menganggap sebagai dari program investasi, padahal lebih daripada itu. Namun, di sisi lain, saya suka melihat anak-anak muda yang mulai senang belajar blockchain dan mengembangkannya.

BACA JUGA  Kadin akan Luncurkan Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE)

Di sini, adalah tugas kami melengkapi itu dengan informasi dan pengetahuan yang benar tentang teknologi blockchain dan aset kripto. Saya berharap pandangan dan minat mereka semakin besar.

Apakah kamu sendiri “berinvestasi” di aset kripto? Apa saja kalau boleh tahu.
Saat ini saya menyisihkan sedikit uang saya untuk berinvestasi di Bitcoin (BTC) dan Vexanium (VEX).

Menurut kamu, anak muda “zaman now” gemar berinvestasi di mana saja, selain aset kripto?
Saya pikir anak muda zaman sekarang masih gemar berinvestasi di emas, karena memang untung ruginya masih bisa tergolong stabil. Tapi, kalau untuk aset kripto masih belum meluas dan ini perlu usaha bersama. [Red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait