Terra (LUNA) Foundation Sudah Beli Lebih Dari 21 Ribu Bitcoin, Ini Address untuk Melacaknya

Terra (LUNA) Foundation atau juga yang dikenal dengan Luna Foundation Guard (LFG), sudah membeli lebih dari 21 ribu Bitcoin (BTC) dari target jangka panjang bernilai setara US$10 miliar. Ini address BTC-nya, agar mudah bagi Anda untuk melacaknya.

Pada 14 Maret 2022 lalu, Do Kwon Pendiri Terraform Labs (perusahaan di bawah payung LFG) mengatakan di Twitter, bahwa LFG menambah saldo BTC mereka hingga setara US$10 miliar. BTC itu akan digunakan sebagai underlying asset untuk stablecoin USDTerra. Dengan harga satuan BTC pada 22 Maret 2022 saja, maka sasaran saldo setidaknya setara 232.975 BTC.

Pada 22 Maret 2022 lewat unggahan di Twitter, Kwon memastikan lagi, bahwa sasaran pembelian BTC US$10 miliar adalah jangka panjang. Sedangkan jangka pendek adalah setara US$3 miliar. Kwon mengklaim dana sebesar itu sudah “stand by” dan digunakan dalam pembelian secara bertahap.

Warganet penggemar kripto cukup kaget dengan keputusan “bullish” itu dan berhasil memancing sentimen positif. Jadilah Bitcoin menguat lebih dari 7 persen dalam 7 hari terakhir, berikut kripto lainnya.

Hingga 23 Maret 2022, Kwon baru memastikan kepada publik, bahwa ada 1 address Bitcoin bc1q9d4ywgfnd8h43da5tpcxcn6ajv590cg6d3tg6axemvljvt2k76zs50tv4q, “tempat bersemayamnya” BTC milik LFG. Hal itu dipastikan kepada media siber ternama Bitcoin Magazine.

Terpantau pada Jumat (25/3/2022) pukul 23.17 WIB, saldo BTC berdasarkan address itu mencapai 21.323,05954740 BTC atau setara dengan US$949.437.586,02.

terra bitcoin

Tercatat pula, bahwa pembelian terakhir adalah lebih dari 900 BTC pada 25 Maret 2022 pukul 09.44 WIB.

Berdasarkan catatan Redaksi Bitcoin Magazine, LFG terlacak melakukan pembelian secara berkala setiap hari sejak beberapa hari terakhir dengan beberapa nilai transaksi yang sama, yakni US$125 juta menggunakan kripto USDT (Tether) di bursa kripto Binance.

Terra Beli Bitcoin Sebanyak Itu untuk Apa?

LFG, entitas yayasan yang berbasis di Singapura adalah organisasi di balik perusahaan Terra Labs yang membuat blockchain Terra. Selain lewat kripto LUNA-nya, perusahaan ini dikenal lewat stablecoin UST yang bernilai dolar yang cukup ketat bersaing dengan stablecoin lain, seperti USDT dan USDC.

Berbeda dengan USDT, mekanisme penerbitannya berdasarkan cadangan aset bernilai dolar yang “diklaim benar”, USDT memilih sistem algoritmik, alias murni berdasarkan pemrograman khusus, dalam relasinya dengan permintaan dan penawaran kripto LUNA di pasar.

Perihal tentang bagaimana yayasan akan mendapatkan US$3 miliar, dilansir dari TheBlock, Kwon mengatakan LFG telah mengumpulkan US$1 miliar melalui penjualan over-the-counter LUNA dan dibelikan Bitcoin.

Hal lain US$1,2 miliar lagi dengan menjual UST menjadi USDT. Kwon menambahkan bahwa yayasan akan membutuhkan US$800 juta lagi untuk memenuhi target US$3 miliar.

Menurut Kwon, pembelian ini akan menjadi satu bagian dari rencana jangka panjang Terra untuk mengumpulkan US$10 miliar cadangan Bitcoin untuk UST.

Kwon menjelaskan, bahwa untuk mencapai sasaran itu, stablecoin dapat menyisihkan sebagian dari seigniorage (pendapatan protokol yang dihasilkan dari penerbitan UST)  untuk mengakumulasi Bitcoin.

Akan tetapi kripto BTC hasil pembelian itu tidak secara langsung sebagai aset cadangan terhadap UST, melainkan direpresentasikan dengan token khusus yang nilainya tetap 1 banding 1 terhadap BTC. Penerapan ini serupa dengan token kripto Wrapped Bitcoin (WBTC) yang salah satunya diterbitkan di blockchain Ethereum.

Kwon belum menyampaikan rincian soal tokenisasi ini, tetapi satu dokumen cukup panjang menjelaskan rencana mekanisme itu. Baca di laman ini.

terra bitcoin

 

UST saat ini mempertahankan kestabilan nilainya lewat algoritma burn and minting LUNA . Berbeda dengan stablecoin lain, misalnya USDT, UST tidak memiliki real asset sebagai underlying-nya.

Menurut salah satu makalah penelitian, stablecoin algoritmik seperti Terra “rapuh“, karena sifatnya yang “tidak dijamin”.

Pekan lalu, Kwon menyatakan dalam diskusi Twitter Spaces, bahwa Bitcoin dapat membantu UST mempertahankan “kestabilan dolarnya”, bahkan ketika ada aksi jual besar-besaran di pasar.

Dengan mempertahankan cadangan Bitcoin yang besar, LFG akan memungkinkan pengguna untuk menukarkan UST dengan Bitcoin dalam upaya untuk menanamkan kepercayaan di antara pemegang UST dan mungkin pada hodler LUNA. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait