Langkah strategis Tether yang baru saja diumumkan cukup mencuri perhatian, di mana perusahaan penerbit stablecoin terbesar di dunia ini telah resmi berinvestasi di Fizen, sebuah perusahaan dompet kripto self-custody yang berbasis teknologi pembayaran digital.
Tujuannya bukan semata menambah portofolio, tetapi menyasar satu titik krusial dalam masa depan keuangan digital, yakni akses luas terhadap pembayaran kripto yang ramah pengguna dan tidak bergantung pada sistem perbankan tradisional.
Inovasi Dompet Kripto yang Ramah Transaksi Harian
Kalau bicara soal dompet kripto, banyak orang langsung membayangkan antarmuka rumit dan teknologi yang tak semua orang pahami. Namun, Fizen punya pendekatan berbeda.
Dengan mengembangkan sistem pembayaran yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi hanya dengan scan kode QR atau bahkan menggunakan pembaca kartu, Fizen membuat teknologi kripto terasa semudah gesek kartu debit biasa.
Bahkan, dalam beberapa kasus, pengguna bisa melakukan transaksi tanpa sadar bahwa mereka sebenarnya sedang memanfaatkan blockchain.
Di sisi lain, pedagang pun tak perlu repot. Sistem Fizen dirancang agar mereka tetap bisa menerima pembayaran dalam bentuk mata uang fiat, meskipun pelanggan membayar dengan stablecoin seperti USDT. Pendekatan ini menjembatani dunia kripto dan sistem keuangan tradisional tanpa menambah beban teknis di salah satu sisi.
Misi Tether: Bukan Sekadar Stablecoin
CEO Tether, Paolo Ardoino, secara langsung menyatakan bahwa investasi ini menjadi cerminan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi keuangan digital yang efisien dan dapat diandalkan.
Ia menekankan bahwa infrastruktur pembayaran self-custody bukan cuma pelengkap, melainkan elemen penting dalam mendorong adopsi penggunaan aset digital dalam kehidupan nyata.
Menurutnya, model inovatif Fizen membantu mempersempit jurang antara kontrol mandiri atas aset dan kemudahan pembayaran digital.
Dengan memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas dana mereka, sambil tetap menyederhanakan proses pembayaran, kolaborasi ini dipandang sebagai langkah konkret untuk memperluas inklusi keuangan secara global.
““Di Tether, kami menyadari peran penting infrastruktur pembayaran dengan penitipan mandiri dalam mendorong kasus penggunaan di dunia nyata. Model inovatif Fizen membantu menjembatani kesenjangan antara self-custody dan pembayaran digital, memberdayakan pengguna dengan kemandirian finansial yang lebih besar sekaligus memperkuat kepemimpinan kami sebagai stablecoin yang paling banyak digunakan secara global, memajukan akses inklusif ke sistem keuangan,” ujar Ardoino, dilansir dari press release.
Fizen Targetkan Adopsi Massal
Dari sisi Fizen, CEO Leo Vu menyampaikan optimisme tinggi terhadap masa depan stablecoin dalam pembayaran sehari-hari.
Ia percaya bahwa USDT dan stablecoin serupa akan menjadi pendorong utama inklusi keuangan secara global. Namun, ia juga menyadari ada satu lubang besar yang belum terisi, yakni antarmuka pengguna yang ramah dan intuitif.
“Fizen memecahkan masalah ini dengan menjadikan pembayaran kripto sebagai bagian intuitif dari transaksi harian, yang memungkinkan pengguna untuk membayar dengan lancar tanpa menyadari bahwa mereka menggunakan teknologi blockchain,” ujar Leo Vu.
Dengan pendekatan ini, Fizen tidak hanya menjual fitur, tapi membangun pengalaman. Seperti seseorang yang naik kendaraan listrik tanpa harus tahu cara kerja baterainya, begitu pula dengan pengguna Fizen yang bisa bertransaksi tanpa perlu memahami detail teknis blockchain.
Arah Masa Depan yang Semakin Terhubung
Dengan dukungan dari Tether, Fizen kini punya amunisi tambahan untuk memperluas jangkauannya. Mereka berencana melakukan integrasi lintas blockchain agar pengguna bisa memanfaatkan USDT di berbagai ekosistem tanpa hambatan.
Tujuannya sederhana, tapi dampaknya luas: mempercepat adopsi stablecoin dalam berbagai aktivitas ekonomi, tanpa ketergantungan pada infrastruktur rumit atau mahal.
Namun demikian, langkah ini tidak hanya soal teknologi. Ini soal misi sosial yang lebih besar, yakni memberikan akses keuangan digital kepada jutaan orang yang selama ini berada di luar sistem tradisional.
Dengan menghapus kebutuhan akan perangkat keras khusus atau prosedur yang membingungkan, Tether dan Fizen membuka pintu bagi masa depan di mana dompet kripto bisa setara dengan dompet kulit di saku, hanya saja jauh lebih pintar.
Di tengah tren pembayaran digital global yang terus tumbuh, yang diperkirakan mencapai nilai transaksi US$3 triliun dan 2,2 miliar pengguna pada 2025, Tether tampaknya sedang menyiapkan panggung yang lebih besar.
Dan Fizen? Bisa jadi mereka adalah jembatan yang membuat blockchain jadi bagian dari rutinitas, tanpa harus terlihat seperti teknologi futuristik yang asing. [st]