Tiongkok Tebas Kripto, Bobby Lee: Jangan Panik

Setelah menindak tegas penambangan kripto, Tiongkok tampaknya masih belum berhenti untuk mengusik pasar kripto.

Terbaru, negeri tirai bambu tersebut telah mengumumkan bahwa kripto telah sangat dilarang untuk digunakan, dalam bentuk kegiatan apa pun. Itu akan dianggap ilegal.

Bank Sentral Tiongkok Tebas Kripto (Lagi)

Pada Jumat kemarin (24/9/2021), bank sentral Tiongkok, PBoC, telah berhasil membuat geram para investor kripto dengan mengumumkan pelarangan tersebut.

Tampak seperti suatu hal yang terjadwal, PBoC di masa lalu pernah juga mengungkapkan hal seperti ini tepatnya pada tahun 2013.

Empat tahun kemudian, 2017, Tiongkok juga mengusik industri kripto dengan melarang bursa kripto untuk beroperasi.

Dan empat tahun setelahnya, 2021, Tiongkok kembali mengusik dengan menindak tegas segala bentuk kegiatan penambangan kripto dengan dalih, memenuhi misi pengurangan emisi karbon di negara tersebut.

Apa yang sama pada ketiga peristiwa tersebut adalah, itu telah memicu aksi jual hebat sehingga harga Bitcoin, dan kripto lainnya, terdepresiasi cukup dalam (crash).

“Berita Tiongkok terbaru adalah PBoC yang menerbitkan Q&A terperinci dengan apa yang tampaknya sebagian besar merupakan ‘berita lama’. Ini diambil oleh orang-orang seperti Bloomberg yang secara luar biasa menyiarkannya sebagai “pukulan terberat bagi industri triliunan Dolar”,” ujar Alex Kruger, trader kripto terkemuka, dalam tweet-nya, Jumat (24/9/2021).

Ini terlihat seperti sesuatu yang berulang, yang tentu saja cukup menarik karena berbau untuk menciptakan kepanikan di antara para investor.

Menanggapi tweet dari Kruger, akun “Documenting Bitcoin” mem-posting kondisi harga pada saat perilisan berita Tiongkok yang melarang kripto, dari media yang sama.

Yang menarik adalah, pada tahun 2013, harga Bitcoin dan pasar kripto justru telah bertumbuh gila-gilaan pasca “kekacauan kecil” yang diciptakan berita tersebut.

Kemungkinan, hal serupa akan kembali terjadi pada Bitcoin dan pasar kripto, setelah mengalami aksi jual jangka pendek sebagai sikap reaktif investor terhadap berita negatif.

“Sekarang semua orang miskin akan menjual dengan panik, orang kaya akan membelinya lagi. Maka, nilainya akan meroket lagi dan meninggalkan orang miskin dengan tas kosong,” ujar Tim Pool, seorang jurnalis dan pengamat kripto, dalam tweet-nya, Jumat (24/9/2021).

Semangat dari Bobby Lee 

Bobby Lee, pendiri salah satu bursa Bitcoin pertama di Tiongkok dan perusahaan kartu cold storage Ballet, mengatakan bahwa peringatan PBoC bukanlah akhir. Karena ini juga bukanlah yang pertama dari bank sentral tersebut.

“Jangan panik: Tiongkok baru saja melarang Bitcoin lagi. Kali ini, larangan tersebut menargetkan perdagangan di bursa luar negeri (menggunakan VPN), serta menggunakan agen lokal atau layanan OTC untuk bertukar dari CNY ke dan dari USDT. Seburuk itu mungkin terdengar, [tetapi] itu sebenarnya TIDAK menjadi akhir [bagi kripto],” ujar Lee, dilansir dari News Bitcoin, Jumat (24/9/2021).

Bobby Lee telah menjadi penyemangat pasar kripto karena dia adalah orang yang tahu betul kondisi pasar kripto di Tiongkok.

Ini semua memang terlihat mengerikan. Namun, mentari yang cerah akan terus kembali bersinar seperti sebelumnya dan membawa kebahagiaan bagi mereka yang sabar, yakin dan bertahan. Kripto tidak akan berakhir, justru akan semakin tinggi dan terbang ke Bulan. Mari kita saksikan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait