Token Utilitas versus Token Sekuritas

Anda barangkali sering mendengar istilah utility token (token utilitas) dan security token (token sekuritas). Tapi, tidak sedikit yang kurang memahami makna dasar dan kegunaannya masing-masing. Artikel ini memaparkan secara singkat apa itu token utilitas dan token sekuritas, termasuk perbandingannya dalam konteks teknologi blockchain.

OLEH: Tim EMURGO Indonesia

Pertama, apa itu token? Token adalah alat pertukaran nilai pada suatu transaksi berbasis blockchain. Token dapat digolongkan token sekuritas atau token utilitas bergantung kepada tujuannya.

Token sekuritas adalah token yang dibeli sebagai investasi. Pembeli token sekuritas berharap mendapat untung di mana nilai token meningkat berkat usaha pihak pengelola token.

Contohnya, token sekuritas yang mewakili real estate atau properti. Pengembang properti diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi untuk pemegang token.

Berbeda dengan token sekuritas, token utilitas tidak dibeli untuk tujuan investasi. Token utilitas diterbitkan untuk mendanai pengembangan proyek kripto dan nantinya dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh penerbit token itu.

Contohnya, pengembang game mengeluarkan token utilitas. Token itu dibeli investor untuk mendanai proyek tersebut sekaligus untuk membeli produk di dalam game saat proyeknya berjalan.

Melalui token utilitas, pengembang game lebih mudah mendapatkan modal untuk mendanai proyek mereka. Pemain game memakai token untuk lebih mudah transaksi dalam game dibanding melalui sistem perbankan. Investor berharap terjadi peningkatan harga token berkat jumlah pemain game tersebut.

William Mougayar, seorang pemodal ventura di industri blockchain, menjelaskan ada tiga pilar token utilitas, yang meliputi perannya, fiturnya dan tujuannya. Menurut Mougayar, ada enam peran unik yang dapat dimainkan token utilitas.

Pertama, memberi hak kepada pemilik token, seperti memiliki atau menggunakan produk atau hak memberikan suara. Kedua, menjadi alat tukar nilai untuk layanan yang disediakan, seperti penyimpanan terdesentralisasi. Ketiga, menghubungkan pengguna dengan infrastruktur blockchain atau layanan yang didesentralisasi.

Keempat, berfungsi memberikan kemudahan bagi pengguna. Kelima, bertindak sebagai alat pembayaran di dalam atau di luar blockchain, sebagai alternatif dari pembayaran tradisional. Keenam, penghasilan dari hal-hal tertentu dapat didistribusikan menggunakan token utilitas.

Enam peran token utilitas tersebut melampaui peran terbatas token sekuritas, sebab token sekuritas hanya sebatas untuk investasi.

Contoh token utilitas yang ada saat ini adalah token utilitas yang dikembangkan perusahaan riset blockchain IOHK bagi kota Addis Ababa, di Ethiopia9. Token tersebut dapat digunakan untuk pembayaran utilitas, seperti listrik.

Token tersebut diciptakan atas permintaan Kementerian Teknologi Ethiopia dan dimandatkan secara hukum, sehingga menjamin token tersebut akan terpakai. Token utilitas itu membantu menghemat waktu ketika membayar tagihan listrik dan mengurangi pemborosan, penipuan serta penyalahgunaan. Jika berhasil, proyek ini akan mencakup hingga 100 juta warga.

Contoh tersebut menunjukkan token utilitas sangat menjanjikan, karena memiliki banyak penggunaannya dan dapat memenuhi berbagai perannya. Token utilitas memungkinkan transaksi yang lancar melalui blockchain, memungkinkan pembayaran untuk layanan yang didesentralisasi, mendanai pengembangan proyek dan banyak lainnya. [*]

Terkini

Warta Korporat

Terkait