Tokenisasi Real Asset Bisa Perkuat Adopsi Crypto

Philipp Pieper dari Swarm menilai tokenisasi Real Asset bisa memperkuat adopsi crypto, dan menciptakan pasar keuangan baru.

Pieper menjelaskan dalam artikel di Forkast.News baru-baru ini, bahwa tokenisasi Real Asset juga berpotensi memberikan pembaruan yang lama ditunggu-tunggu bagi pasar keuangan tradisional yang menggabungkan pilihan dan fleksibilitas yang ditemukan di DeFi dengan keamanan dan sifat regulasi yang ada di TradFi.

“Ini berarti kita akhirnya bisa mewujudkan janji DeFi dan membawa manfaat blockchain kepada banyak orang serta memberikan potensi “momentum Kodak” bagi para peserta pasar yang belum bergabung,” terang sang investor startup tersebut.

Lanskap keuangan tradisional memiliki lebih banyak aset, likuiditas, dan regulasi.

“Dengan mengambil prinsip dasar DeFi, yaitu transparansi, perdagangan 24/7, otomatisasi, komposabilitas, dan self-custody, serta menggabungkan stabilitas aset dan saluran TradFi, tokenisasi dapat secara drastis mengubah cara kita berdagang, membangun, dan menggabungkan pasar keuangan,” tulisnya.

Pieper menjelaskan potensi tersebut tidak hanya dilirik di ruang kripto saja. Organisasi mainstream seperti Goldman Sachs, Blackrock, dan Siemens juga mulai melirik representasi aset di blockchain.

“Bahkan, Larry Fink, CEO BlackRock, baru-baru ini mengatakan bahwa tokenisasi akan menjadi generasi berikutnya untuk pasar. Ada harapan nyata bahwa tokenisasi akan membuat teknologi blockchain akhirnya bergerak ke era aplikasi dunia nyata yang bermakna.”

Penyedia Tokenisasi Real Asset Belajar dari Krisis FTX dan Celsius

Sebagaimana diketahui, tokenisasi mengalami tahun yang sukses di industri crypto, namun Pieper menekankan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari potensi bencana seperti krisis FTX dan Celsius.

Sebagaimana diberitakan, FTX sebelumnya berposisi sebagai bursa yang mendukung regulasi dan menjanjikan masa depan cerah untuk semua, namun kemudian runtuh setelah salah mengelola dana investor dan perilaku penipuan.

Hal serupa juga berlaku terhadap pemberi pinjaman kripto Celsius penuh potensi sebelum akhirnya pailit, meninggalkan dana senilai 1,3 miliar dolar AS menghilang.

“Penyedia Tokenisasi Real Asset harus belajar dari kesalahan pendahulunya jika tokenisasi ingin mencetuskan adopsi massal dan mencegah krisis seperti FTX atau Celsius,” terangnya.

Dia menyorot, ada beberapa yang beroperasi di ruang ini yang tidak mengungkapkan aset yang mendasari, sehingga investor tidak mendapatkan indikasi apakah neraca mereka bersih atau tidak serta sulitnya mengidentifikasi aktor spesifik dalam rantai nilai.

“Organisasi-organisasi ini meletakkan dasar token mereka pada “kontrak perbedaan” (contract for difference) daripada aset nyata, yang tidak memberi hak kepada pembeli untuk klaim atas jaminan yang mendasari dan oleh karena itu tidak ada perlindungan insolvensi jika penerbit bangkrut,” katanya, seraya menambahkan bahwa konsumen biasa tidak dapat melihat perbedaan tersebut dan bagaimana itu bisa berdampak besar.

Menurut Pieper, tindakan bertanggung jawab dari peserta pasar sangat penting untuk kesuksesan. Kegagalan dapat merugikan industri, menghambat adopsi massal, dan meninggalkan potensi yang tidak terwujud.

Memastikan transparansi, perlindungan konsumen, dan kepatuhan adalah hal yang penting untuk membebaskan kekuatan transformasional tokenisasi dan membawa manfaat infrastruktur terdesentralisasi kepada lebih banyak orang.

Dia menegaskan, penyedia tokenisasi Real Asset jelas memiliki peran dalam hal perlindungan konsumen, tetapi hal ini juga harus seiring dengan kerangka regulasi yang kokoh. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait