UNICEF Gelontorkan Ether (ETH) Rp3,4 Miliar kepada 8 Startup

Menggunakan Dana Investasi Aset Kripto (CryptoFund), UNICEF menggelontorkan total dana 1000 Ether (ETH), sekitar Rp3,4 miliar kepada 8 perusahaan startup di 7 negara.

“CryptoFund bernilai 125 ETH akan diinvestasikan di masing-masing delapan perusahaan dari tujuh negara untuk mengembangkan purwarupa, proyek percontohan atau bentuk teknologi lainnya yang bermanfaat bagi penanganan pandemi COVID-19 bagi anak-anak dan remaja,” kata UNICEF dalam keterangan resminya, Jumat (19 Juni 2020).

Kedelapan perusahaan itu adalah: Afinidata (Guatemala), Avyantra (India), Cireha (Argentina), Ideasis (Turki), OS City (Meksiko), StaTwig (India), Somleng (Kamboja) dan Utopic (Chili). Sebelumnya perusahaan-perusahaan itu telah menerima Dana Inovasi UNICEF senilai US$100 ribu.

Penerima CryptoFund itu diharapkan menggunakan dana itu untuk mengurangi kendala-kendala pandemi COVID-19 bagi anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Mereka juga diwajibkan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal tentang pentingnya teknologi untuk mengatasi masalah sosial.

UNICEF mencontohkan, perusahaan bisa merancang teknologi tepat guna untuk melacak proses pengiriman beras kepada masyarakat. Atau bisa juga untuk meningkatkan literasi anak-anak dengan pembelajaran jarak jauh, menangani pandemi dan rintangan lain terkait isolasi diri dan terapan-terapan lainnya.

“Teknologi digital berkembang lebih cepat daripada yang kami bayangkan. Itu sebabnya UNICEF harus dapat menggunakan teknologi baru [blockchain-Red] yang efektif untuk membantu anak-anak,” kata Chris Fabian Penasihat Senior UNICEF Ventures.

Hemat Biaya
Fabian pun mengakui proses pengiriman dana itu kurang dari 20 menit dengan biaya kirim kurang dari US$20.

“Dengan kata lain, biaya kirim sebesar itu kurang dari 0,00009 persen dari jumlah total dana yang dikirim. Selain itu transaksi juga transparan dan semua pihak bisa melihatnya,” kata Fabian. [UNICEF/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait