Vladimir Putin: Kripto Memungkinkan Jadi Alat Pembayaran

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan toleransi terhadap aset kripto di kala kripto menuai pengawasan ketat dari regulator di banyak negara, sebab dikhawatirkan dapat digunakan untuk pencucian uang dan aktivitas kriminal.

Dalam wawancara dengan CNBC yang diunggah di situs Kremlin pada Kamis (14/10/2021, Putin berkata aset kripto memiliki hak untuk eksis dan memungkinkan jadi alat pembayaran.

Kendati demikian, Putin merasa saat ini terlalu cepat untuk membicarakan pemakaian uang digital untuk perdagangan minyak dan komoditas lain yang menjadi sebagian besar ekspor Rusia.

Vladimir Putin dan Kripto

Rusia telah mencari alternatif terhadap perdagangan dalam dolar AS sejak dikenakan sanksi pada tahun 2014 menyusul aneksasi Crimea. Putin menuduh AS menggunakan dolar AS sebagai senjata ekonomi.

“Bagi saya, AS membuat kesalahan yang sangat besar dengan menggunakan dolar AS sebagai alat sanksi. Mereka melakukan ini karena mereka mencegah pembayaran dalam dolar AS untuk produk yang terkena sanksi,” jelas Putin.

Ia menambahkan, tidak mungkin bagi Rusia untuk menerima uang dari rekan bisnis untuk produk yang dikirimkan dalam dolar AS.

Putin merasa Rusia dipaksa sehingga tidak memiliki pilihan lain selain beralih ke penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lain.

Selain itu, Putin berkata negara-negara lain yang menggunakan dolar AS sebagai mata uang cadangan atau sebagai alat pembayaran melihat apa yang terjadi kepada Rusia. Negara-negara tersebut memiliki kecemasan bahwa dolar AS dapat dipakai untuk mengenakan sanksi ekonomi terhadap mereka.

Sebab itu, negara lain mulai mengurangi kepemilikan dolar AS dan menggunakannya lebih sedikit sebagai alat pembayaran. Akibatnya, mitra dan sekutu terdekat AS mulai mengurangi penggunaan dan cadangan dolar AS.

Komunitas kripto berpendapat uang desentralistik akan menggantikan uang fiat yang diterbitkan oleh pihak bank sentral.

Bank sentral Rusia telah berulang kali mengingatkan investor bahwa pasar kripto sangat volatil dan uang digital tidak diizinkan sebagai metode pembayaran dalam negeri. Tetapi, Rusia tidak memiliki rencana pelarangan seperti Tiongkok, jelas Wakil Menteri Keuangan Alexei Moiseev.

Toleransi Putin terhadap kripto diutarakan di saat Gedung Putih AS mempertimbangkan gerakan umum untuk mengkaji dan mengkoordinasi kebijakan kripto bagi administrasi Presiden Biden yang dapat melahirkan regulasi baru.

Milyarder Rusia: Soal Bitcoin, Kita Harus Tiru El Salvador

Tahun ini, Tiongkok telah bertindak keras terhadap industri kripto dan melarang semua transaksi kripto pada bulan September lalu.

Bank Sentral Rusia juga tengah mempersiapkan rubel digital, sama halnya dengan yuan digital oleh Tiongkok. [bloomberg.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait