Warga Tangerang, Gesit Suryadi, mengaku telah kehilangan nilai kripto setara Rp1,7 milyar di Tokocrypto. Suryadi menyebutkan, pihak Tokocrypto belum memberikan solusi atas masalah ini. Sebelumnya Tokocrypto menerapkan redominasi, di mana nominal kripto menjadi lebih kecil atau lebih besar tanpa mengubah nilai tukarnya.
“Saya merasa sangat dirugikan atas tindakan Tokocrypto yang menghilangkan kripto saya yang awalnya berjumlah 12,823 unit. Kini hanya tersisa 0,12823 unit,” kata Suryadi, pria yang tinggal di Tangerang itu kepada Redaksi Blockchainmedia.id, Senin (25/10/2021) melalui WhatsApp.
Ia pun melampirkan sebuah gambar, di mana satu kripto, yakni “DOTDOWN” sebanyak 12.823,78788 unit yang bernilai setara lebih dari Rp1,7 milyar. Kripto itu bernilai tukar USDT (setara dolar AS).
Di gambar lainnya, tertera bahwa saldo DOTDOWN itu tersisa hanya 0,12 unit yang setara dengan Rp18 ribu.
Untuk meyakinkan, Suryadi juga mengirimkan satu gambar yang membuktikan adanya transaksi itu.
“Dan yang paling membuat saya sangat kecewa adalah jawaban tim Tokocrypto yang tidak bersedia mengembalikan kripto saya yang hilang. Mereka berdalih ‘hilangnya’ kripto saya itu karena ada penyesuaian, (redominasi),” sebut Suryadi.
Kronologi
Suryadi memaparkan, dirinya membeli kripto DOTDOWN itu pada 28 Agustus 2021 sebanyak 11.151 unit dan sebelumnya sebanyak 1.672 unit.
“Selanjutnya saya sama sekali tidak pernah lagi melakukan transaksi apapun di Tokocrypto. Saya sekadar memantau pergerakan harganya. Hingga pada 22 Oktober 2021, sekitar pukul 11:08 WIB saya melihat harga kripto yang saya beli itu mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi, saya memutuskan untuk menjualnya. Yang terjadi justru tidak bisa dijual sama sekali. Saya pun menghubungi customer service Tokocrypto dan memastikan sedang dalam proses penangangan,” ujar Suryadi.
Tambahnya, sekitar pukul 18:21 WIB di hari yang sama, saldo kripto itu hilang semuanya.
“Baru pada 23 Oktober 2021 pada pukul 10:27 WIB, saya cek lagi, hanya tersisa 0,12823 unit yang ditampilkan setara dengan Rp18 ribu,” sebutnya.
Tokocrypto: Redominasi Tidak Mengubah Nilai Tukar
Terkait masalah ini, pihak Tokocrypto mengakui sudah melayangkan pemberitahuan secara tertulis kepada semua pengguna Tokocrypto.
“Mungkin beliau [Suryadi] belum membaca pengumuman dari kami. Ada perubahan redominasi. Semua keluhan nasabah, tetap kami carikan solusinya,” sebut Rina Kurniawan PR Tokocrypto pada Selasa (26/10/2021) via Telegram.
Rina juga memberitahukan, pengumumanan itu diterbitkan sebelumnya pada 22 Oktober 2021 di situs resmi Tokocrypto.
“DOTDOWN sedang menjalani proses redominasi yaitu pembagian token reverse 100.000-untuk-1. Anda akan mengalami perubahan saldo secara signifikan namun tidak bisa dilakukan proses transaksi jual sejak 22 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB selama 24 jam. Tokocrypto akan menangguhkan perdagangan, langganan, dan penukaran token DOTDOWN. Semua pesanan perdagangan yang ada akan dibatalkan. Kami kemudian akan mengambil snapshot saldo DOTDOWN di akun pengguna dan memulai pemisahan token terbalik dari token DOTDOWN dengan rasio 100.000 DOTDOWN (sebelum split terbalik) = 1 DOTDOWN (setelah split terbalik),” tertera di pengumuman itu.
Tokocrypto menyebutkan, redominasi adalah proses yang mengkonsolidasikan jumlah token/kripto yang dikeluarkan yang ada menjadi sejumlah kecil token yang lebih bernilai secara proporsional.
“Penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil atau lebih besar ini tanpa mengubah nilai tukarnya,” klaim Tokocrypto.
Terkait pengumuman itu, Suryadi mengakui sudah membacanya di akun Twitter Tokocrypto dan diterbitkan pada 22 Oktober 2021 pukul 09:19 WIB.
“Sedangkan kenaikan harga kripto DOTDOWN itu terjadi pada 22 Oktober 2021 pukul 07:00 WIB,” sebutnya.
Suryadi mengakui memahami mekanisme redominasi dan apa dampaknya. Hanya saja dia mempersoalkan nilai tukarnya dalam rupiah justru menjadi lebih kecil, dari yang seharusnya setara Rp1,7 milyar, kini menjadi Rp18 ribu. Pun lagi dia menyesalkan saldo yang tertera sempat menjadi nol.
Rina Kurniawan dari Tokocrypto belum bisa memastikan apakah masalah itu dikarenakan sistem yang belum ter-update sempurna, sehingga terjadi kesalahan input data nilai tukarnya.
Terpantau di Coinmarketcap per 26 Oktober 2021 petang, 12.823 unit kripto DOTDOWN kini setara lebih dari Rp1,8 milyar. [ps]