Waspadai Melemahnya Harga Bitcoin, Ini Analisisnya

Berdasarkan analisis teknikal, investor patut waspadai melemahnya harga Bitcoin (BTC) karena terbentuknya dead cross indikator Moving Average (MA).

Pada hari Kamis malam (22/12/2022) pasar saham AS telah membalik pemulihan yang telah dibangun sebelumnya, membawa pasar kripto turut dalam penurunan.

Selain itu, pemulihan indeks dolar AS diperkirakan menekan selera risiko, menjadi dalang di balik aksi jual cepat yang terbentuk di harga BTC.

Potensi Melemahnya Harga Bitcoin (BTC)

Berdasarkan laporan Cointelegraph, indikator EMA50 dan EMA200 membentuk pergerakan yang menyiratkan akan membentuk dead cross, yang artinya peluang dominasi dari arus bearish.

melemahnya harga bitcoin

Berdasarkan grafik weekly di atas, harga BTC terus bergerak turun perlahan sejak Mei 2022, membawa penurunan pada indikator EMA50 dan EMA200.

Harga pun mencetak higher low level baru multi-hari di kisaran US$16.580, yang masih beriringan dengan pergerakan indeks saham AS yang juga lesu.

Menimbang analisis di atas, analis melihat tahun ini akan ditutup dengan negatif bagi Bitcoin dan mayoritas aset kripto.

Aksi jual pada aset berisiko, termasuk kripto, tampaknya sebagai bentuk tanggapan investor terhadap pertumbuhan data PDB AS yang lebih kuat dan melampaui ekspektasi.

Data tersebut menyiratkan tanda pemulihan bagi perekonomian AS, tetapi investor masih menahan antusiasme mereka karena kini semua berfokus pada langkah bank sentral AS ke depan.

Beberapa Analis menilai, langkah The Fed biasanya akan datang dengan menaikkan suku bunga dan berjalan cukup lama. Selain itu, poros kebijakan juga dianggap tidak akan berubah dengan cepat, itu digadang akan terjadi paling cepat di tahun 2024.

Hal tersebut membawa kekecewaan pada pasar yang mengharapkan “Reli Sinterklas” jelang natal. Itu semua menjadi dalang di balik melemahnya harga Bitcoin.

Salah satu trader dan analis popular di Twitter, Daan Crypto Trades, melihat bahwa presentase kerugian tahun 2022 akan berada tepat di antara dua tahun negatif sebelumnya, yaitu 2014 dan 2018.

Sementara itu, analis Toni Ghinea kurang yakin bahwa harga Bitcoin dapat pulih dalam waktu dekat. Tidak ada faktor yang mampu mendukung hal tersebut.

harga BTC

Berdasarkan grafik di atas, Toni pun melihat sentimen makro tidak akan muncul sampai akhir kuartal pertama tahun depan. Sehingga, harga BTC kemungkin bisa terus turun hingga lebih rendah dari US$15.000 dan melesat setelahnya. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait