XRP Bantai Posisi ETH

Untuk kesekian kalinya Rippe (XRP) menyalip posisi Ether (ETH). Berdasarkan data dari Coinmarketcap, XRP mengambil alih peringkat ke-2, yang sebelumnya diduduki oleh ETH. Hingga artikel ini ditulis, XRP berjaya di market cap US$18,17 miliar. Sedangkan ETH di US$13,7 miliar. Jelas rasionya sangat jauh sekali.

Dalam rentang tiga bulan terakhir, XRP meraih singgasana ETH sebanyak tiga kali. Yang pertama terjadi 21 September 2018. Tapi tak berlangsung lama, dengan cepat ETH merebut kembali posisinya. Beberapa hari setelah itu, jelang awal 1 Oktober 2018, XRP mulai membayangi lagi dan berhasil menduduki posisi ETH. Setelah hari itu, ETH bisa bernapas lega, karena XRP harus menghadapai kenyataan ambruk, hingga 14 November 2018.

Kurang dari 24 jam setelahnya, grafik XRP lancip menaiki tangga, sementara ETH menukik tak kalah cepatnya. Jarak rasio market cap kedua aset semakin melebar pada 16 November 2018, ketika beberapa jam sebelumnya nilai pasarnya beririsan rapat. Pada 15 November pukul 14:30 WIB misalnya dominasi pasar ETH (9,99 persen), sedangkan XRP (10,05 persen). Hingga hari ini, XRP mendominasi pasar kripto hingga 12,42 persen dan ETH harus puas sebesar 9,41 persen saja.

Berbeda dengan data Cryptocompare, walaupun ETH masih menduduki peringkat kedua. Namun, selama tiga bulan XRP naik hingga 93,5 persen terhadap BTC. Sementara ETH jeblok hingga -31 persen.

Namun demikian Gabriel Ray, CEO Triv.co.id mengingatkan investor, bahwa lebih dari 70 persen sirkulasi XRP masih sentralistik dan dikendalikan oleh perusahaan Ripple.

“Ini sangat memungkinkan perusahaan mudah memanipulasi harga XRP berbanding ETH. Ether lebih desentralistik daripada XRP,” kata Gabriel kepada BlockchainMedia hari ini melalui Telegram.

Hasil survei Wirex pada 10 Oktober 2018 menunjukkan, Ripple (XRP) paling digemari di antara Bitcoin (BTC), Litecoin (LTC) dan Ether (ETH). Hingga dilansir dari CryptoGlobe, Minggu (14/10), XRP berada di posisi wahid dengan jumlah responden mencapai 73 persen.

Kendati Bitcoin masih sebagai kripto paling dominan, dengan kapitalisasi pasar senilai US$109 miliar, sejauh ini hanya 15 persen responden yang menyarankan memakai Bitcoin untuk melakukan pembelian. Sekitar 9 persen responden survei Wirex berkata mereka merekomendasikan sang pelari memakai LTC  untuk membeli barang-barang. Sementara itu, hanya 2 persen yang berkata sebaiknya ia memakai ETH. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait