Harga XRP melesat 4,4 persen dalam 24 jam terakhir menyusul pengumuman kerja sama strategis antara Ripple dan Ctrl Alt untuk mentokenisasi sertifikat properti senilai US$325 juta milik pemerintah Dubai melalui XRP Ledger (XRPL).
Proyek ini menjadikan Departemen Pertanahan Dubai sebagai otoritas pertama di Timur Tengah yang menempatkan sertifikat kepemilikan real estat di jaringan blockchain publik.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya konkret Dubai untuk menjadi pusat global dalam adopsi teknologi aset digital.
“Proyek Tokenisasi Real Estat Departemen Pertanahan Dubai merupakan contoh sempurna dari inisiatif inovatif dan berwawasan ke depan yang memposisikan Dubai di jantung industri aset digital global,” ujar Direktur Pelaksana Ripple untuk Timur Tengah dan Afrika, Reece Merrick, dalam siaran pers.
Menurut siaran pers tersebut, Ctrl Alt akan memanfaatkan infrastruktur kustodian milik Ripple untuk menyimpan sertifikat digital yang ditokenisasi di XRPL.
Tokenisasi ini memungkinkan fractional ownership, di mana investor dapat memiliki sebagian kecil properti dengan minimum investasi hanya AED 2.000 (sekitar Rp8,82 juta), membuka akses yang lebih luas bagi investor ritel dan institusional di pasar global.
“Bermitra dengan Ripple memungkinkan kami memanfaatkan teknologi yang telah terbukti dan tepercaya yang memenuhi standar keamanan dan operasional tertinggi. Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan mereka dan menghadirkan peluang investasi real estat Dubai kepada khalayak yang lebih luas,” ujar CEO dan Pendiri Ctrl Alt, Matt Ong.
Harga XRP Naik Didukung Volume Besar dan Sentimen Positif
Selain dorongan dari kabar kerja sama tokenisasi real estat, kenaikan harga XRP juga diperkuat oleh berbagai faktor pasar. Berdasarkan data CoinMarketCap, volume perdagangan harian derivatif XRP di CME mencapai US$235 juta, menunjukkan minat yang meningkat dari kalangan investor institusi terhadap aset ini.
Di pasar spot, volume perdagangan XRP dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar US$8,97 miliar, naik 2,5 persen dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan volume ini menandakan minat beli yang kuat dari pasar.
Sinyal teknikal juga turut memberikan dukungan bagi momentum harga. Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari menunjukkan angka 82,71, menandakan kondisi overbought. Meski demikian, angka ini sejalan dengan lonjakan harga mingguan sebesar 27,6 persen di sepanjang bulan Juli, mengindikasikan tren penguatan yang masih berlanjut.
Sementara itu, dari sisi regulasi, kekhawatiran pasar mengenai potensi penolakan XRP ETF mulai mereda. Komisioner SEC Caroline Crenshaw menegaskan bahwa penundaan persetujuan XRP ETF bersifat prosedural dan bukan penolakan, memberikan kepastian hukum tambahan bagi investor.
Tokenisasi Real Estat Dorong Adopsi Blockchain
Proyek tokenisasi yang digagas Ripple dan Ctrl Alt menjadi tonggak baru dalam penerapan teknologi blockchain di sektor real estat. Dengan mengandalkan XRPL sebagai jaringan pencatatan aset, sertifikat properti milik pemerintah Dubai dapat diakses secara on-chain dengan transparansi tinggi dan efisiensi proses hukum yang lebih cepat.
Proses ini didesain sesuai dengan regulasi di Uni Emirat Arab, dengan Ctrl Alt sebagai penyedia jasa aset virtual yang telah mengantongi lisensi dari VARA.
Tokenisasi awal mencakup real estat senilai US$325 juta dan merupakan bagian dari ekspansi Ripple di kawasan Timur Tengah.
Selain proyek ini, Ripple juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah institusi keuangan regional, termasuk peluncuran stablecoin RLUSD yang terdaftar di Dubai International Financial Centre (DIFC).
Dengan sinyal pasar yang menguat, dukungan teknikal positif, serta kepastian regulasi yang meningkat, XRP berada dalam posisi strategis untuk melanjutkan penguatan harga, terutama di tengah tren global tokenisasi aset nyata dan adopsi blockchain oleh institusi. Mari kita saksikan. [st]