Yayasan Bill & Melinda Gates, Ripple dan Coil Kembangkan Mojaloop

Kendati besaran market cap menghujam turun beberapa hari terakhir, sejumlah kemitraan tetap terus berjalan untuk menambah cakupan adopsi kripto peringkat III dunia itu. Beberap bulan lalu Ripple menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Yayasan Bill & Melinda Gates untuk membantu warga miskin yang belum tersentuh layanan perbankan.

Kemarin, Kamis (18/10), kerjasama itu memasuki dimensi baru, sebab Miller Abel, Deputi Direktur yayasan tersebut mengumumkan melalui Twitter-nya kerjasama tersebut telah diperluas.

“Ripple menyediakan sebuah platform inti untuk pengembangan peranti lunak sebagai perantara dengan Coil, sebuah perusahaan rintisan yang fokus pada web monetization,” kata Abel.

Awalnya, yayasan tersebut sudah menggunakan layanan Ripple untuk membuat proyek Mojaloop. Proyek tersebut menggunakan Ripples Interledger Protocol sebagai sarana transfer uang jarak jauh. Berasaskan peranti lunak open source, Mojaloop dapat digunakan oleh perusahaan jasa keuangan, pemerintah dan pihak lain untuk mengatasi masalah interoperabilitas dan meningkatkan inklusi keuangan.

Banyak berfokus di beberapa wilayah di Afrika, penggunaan nyata Mojaloop adalah warga bisa mengirimkan uang hanya dengan menggunakan fitur SMS (Short Message Service).

Selain Ripple dan Coil, ada pihak lain yang mengelola proyek ini, yakni Dwolla, ModusBox, Software Group dan Crosslake Technologies.

Dengan menggandeng Coil sebagai pihak ketiga, memungkinkan Ripple masuk lebih dalam lagi ke bidang yang belum banyak dijamah proyek blockchain lainnya. Produk andalah Coil adalah penyedia sistem pengimbalan kepada pengelola situs web. Dengan menginstal ekstensi peramban Chrome, Anda sebagai pengunjung web tersebut bisa secara langsung memberikan donasi kepada pengelolanya melalui Coil.

“Saya dapat pastikan Mojaloop tidak menggunakan XRP, tetapi menggunakan teknologi Ripple untuk mengembangkan solusi interoperabilitas. Aspek ini sangat penting agar blockchain dapat saling berkomunikasi dengan jenis blockchain berbeda,” kata Abel. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait