5 Sinyal Terbaru yang Bisa Mempengaruhi Harga BTC Berikutnya

Kemana pergerakan harga BTC selalu menjadi topik hangat di kalangan trader dan investor. Fluktuasi yang seringkali sulit diprediksi membuat banyak pihak penasaran dengan arah pergerakannya. Saat ini, ada beberapa sinyal yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin ke depannya. 

Dari kebijakan pasar global hingga pergerakan institusi besar, faktor-faktor ini bisa menjadi indikator penting yang menentukan apakah akan terus naik atau justru mengalami penurunan. Berikut adalah lima sinyal terbaru yang bisa mempengaruhi harga BTC berikutnya.

1. Semakin Meningkatnya Minat Institusi Besar

Salah satu sinyal paling menarik adalah semakin meningkatnya minat investor institusional terhadap Bitcoin. Beberapa waktu lalu, GameStop (GME), yang dikenal dengan status meme-nya, mengejutkan banyak pihak dengan langkahnya untuk menambah BTC ke dalam cadangan kasnya. 

Meskipun ini bukan langkah pertama adopsi matau uang kripto oleh korporat, simbolisme di balik keputusan GameStop bisa memicu spekulasi kenaikan harga BTC di kalangan investor ritel.

Analisis dari QCP Capital mengungkapkan bahwa keputusan GameStop ini bisa membangkitkan minat spekulatif di pasar ritel, yang mungkin akan berimbas pada pergerakan harga BTC ke arah yang lebih positif. 

Bitcoin Bakal Meledak? GameStop dan Rumor Nintendo Panas!

Selain GameStop, Nintendo juga sempat dirumorkan akan mengikuti langkah serupa. Jika lebih banyak perusahaan besar yang mengambil langkah tersebut, hal ini berpotensi memberikan dorongan bagi kenaikan harga Bitcoin.

2. Pasar Masuki Fase Greed

Harga BTC baru-baru ini menunjukkan rebound yang signifikan, naik dari US$78.000 hingga mencapai level US$88.500. Kenaikan ini turut mempengaruhi sentimen pasar, yang kini menjadi lebih optimis. 

Data terbaru yang diungkapkan oleh firma analitik blockchain, Santiment, menunjukkan bahwa perasaan serakah mulai muncul di kalangan investor dan trader.

“Karena kripto mengalami rebound yang cukup baik di paruh kedua Maret, para trader telah mengubah sentimen pasar kembali ke mild greed,” sebagaimana tercantum dalam analisis mereka, Rabu (26/03/2025).

Trader Memasuki Fase Greed- Santiment
Trader Memasuki Fase Greed- Santiment

Namun, menurut mereka, sejarah menunjukkan bahwa pergeseran sentimen seperti ini sering kali diikuti oleh koreksi yang cukup signifikan di pasar kripto.

Sementara itu, prediksi harga BTC di media sosial kini beragam, mulai dari US$100.000 hingga US$159.000, sementara beberapa analisis lain memperkirakan harga BTC bisa turun hingga level yang sangat rendah, yaitu US$10.000.

Prediksi ekstrem seperti ini sering kali menandakan pembalikan arah, memberi sinyal potensi penurunan. Investor serta trader perlu hati-hati, karena sentimen berlebihan dapat memicu volatilitas tinggi.

3. Kebijakan Tarif AS

Salah satu faktor eksternal yang menjadi sinyal penting bagi arah pergerakan harga BTC selanjutnya adalah kebijakan tarif AS yang akan diumumkan pada 2 April mendatang.

Berdasarkan analisis yang diungkapkan oleh K33 Research, mereka memperingatkan bahwa pasar kripto saat ini berpotensi menghadapi volatilitas tinggi yang bisa muncul pasca-pengumuman tarif.

Pada minggu ini, harga Bitcoin mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 4 persen, menguji level US$88.000. Namun, sentimen pasar masih dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif AS.

Tarif Baru AS Dipersempit, Negara Tertentu Siap Kena Getahnya

Pengumuman tarif baru AS berpotensi memicu volatilitas tinggi di pasar. Pasar biasanya merespons kebijakan ini dengan reaksi yang besar, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi global.

Oleh karena itu, trader dan investor disarankan untuk berhati-hati dan menghindari leverage menjelang tanggal pengumuman tersebut.

4. Munculnya Pola Bullish

Selain faktor makroekonomi, analisis teknikal juga memberikan sinyal yang cukup kuat. Berdasarkan riset dari Matrixport, harga BTC saat ini berada di ambang menembus garis tren turun yang terbentuk sejak pelantikan Presiden Trump.

Menurut mereka, grafik perdagangan saat ini menunjukkan pola bullish yang memiliki potensi besar untuk mendorong pergerakan pasar ke arah yang lebih positif.

“Formasi saat ini adalah pola “high, tight flag, yang biasanya dianggap sebagai setup kelanjutan bullish,” ungkap tim analis Matrixport, Rabu (26/03/2025).

Pola High Tight Flag jadi tanda kenaikan harga BTC
Pola High Tight Flag – Matrixport

Harga Bitcoin telah berhasil menembus garis tren turun (white line) dan kini sedang menguji resistance level yang lebih signifikan (grey line). 

Jika harga berhasil menembus resistance level, potensi pergerakan harga Bitcoin yang lebih tinggi akan semakin besar. Selain itu, setelah pertemuan FOMC yang dovish, kondisi pasar terlihat lebih konstruktif dan bullish.

5. Akumulasi oleh Whale Melonjak

Terakhir, salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan adalah peningkatan akumulasi oleh para “whale” atau investor besar. Menurut laporan dari Ali Martinez di X, terdapat lebih dari 40 wallet baru yang terdeteksi. 

“48 dompet baru kini terlihat menyimpan lebih dari 100 BTC, menunjukkan adanya akumulasi yang meningkat di kalangan whale Bitcoin!” ungkapnya, Rabu (26/03/2025).

Akumulasi Bitcoin oleh Whale Meningkat - Ali Martinez
Akumulasi Bitcoin oleh Whale Meningkat – Ali Martinez

Hal ini menunjukkan meningkatnya akumulasi di kalangan investor besar, yang biasanya menjadi salah satu indikator utama bahwa mereka sedang mempersiapkan diri untuk kenaikan harga BTC.

Itulah beberapa data yang dapat menjadi sinyal penting mengenai arah pergerakan harga BTC. Meskipun sejauh ini sentimen terlihat positif, pastikan untuk tetap memperhatikan volatilitas yang mungkin berubah. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait