5000 BTC Era Satoshi Nakamoto Pindah Address, Status Profit Setara Rp1,4 Triliun

Bitcoin (BTC) yang telah tertidur sejak era Satoshi Nakamoto sebanyak 5000 koin telah berpindah address, yang menarik perhatian para pengamat dan investor.

Biasanya, para pengamat meyakini bahwa pergerakan BTC dalam jumlah besar dapat mengakibatkan dorongan bearish, saat itu dipindahkan ke dompet bursa kripto.

5000 BTC dari Era Satoshi Nakamoto Telah Berpindah

Berdasarkan laporan U Today, pergerakan BTC dalam jumlah besar tersebut dilaporkan oleh jurnalis kripto Colin Wu melalui akun Twitter-nya.

Wu mengatakan bahwa dompet yang telah tertidur sekitar 9 tahun telah memindahkan semua isinya, sebanyak 5.001,51 BTC, ke dompet baru pada 28 Agustus.

Ditaksir, status profit dari BTC sebanyak itu adalah lebih dari US$96 juta, atau setara Rp1,4 triliun.

Selain itu, dalam setahun terakhir, dompet kripto tua dengan usia sekitar 7 sampai 10 tahun, telah terbangun dari tidur panjangnya. Itu adalah dompet yang dibuat di era saat Satoshi Nakamoto masih ada.

Beberapa pedagang dan investor merasa khawatir akan pergerakan besar ini akan membawa gelombang bearish lanjutan. Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah, 5000 BTC tersebut tidak berpindah ke dompet bursa kripto.

Berdasarkan laporan Times Tabloidplatform analitik kripto CryptoQuant juga telah melaporkan pergerakan besar tersebut di akun Twitter-nya.

Perusahaan ini menekankan bahwa pergerakan besar dan tiba-tiba yang telah disimpan lama ini dapat menjadi tanda yang tidak baik.

Namun, CryptoQuant menjelaskan bahwa pergerakan besar semacam itu sebenarnya sudah biasa terjadi tahun ini dan harga BTC telah sering menerima dorongan jual hebat. Tentunya, itu karena pasar memang sedang dalam kondisi bearish.

Dalam analisisnya, perusahaan telah melihat ada 10328 BTC dari address tidak aktif pada tanggal 29 Maret 2022, yang membawa koreksi pada harga Bitcoin.

Sementara, ia melihat pergerakan 5000 BTC ini belum dipindahkan ke dompet bursa kripto. Yang artinya, itu belum tentu dilikuidasi.

“Sulit untuk mengatakan apa dampaknya di pasar, itu jelas bukan pertanda bullish,” ujar Maartuun, Pedagang dan Manajer Komunitas di CryptoQuant.

Ia menambahkan bahwa dirinya belum begitu yakin apakah ini akan menjadi penurunan, koreksi atau sekadar mengikuti transaksi besar para whale saja. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait