7 Jenis Konsensus Blockchain dan Fungsinya

Konsensus blockchain merupakan teknologi dasar yang sangat penting dalam berbagai jaringan untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan data pengguna tetap aman serta terintegrasi dengan baik. 

Berbagai jenis blockchain consensus yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, baik dari segi efisiensi, keamanan, maupun partisipasi. 

Berikut ini adalah 7 jenis konsensus blockchain yang paling sering digunakan dalam industri kripto, masing-masing dengan karakteristik dan fungsinya yang berbeda.

1. Proof-of-Stake (PoS)

Proof-of-Stake (PoS) merupakan blockchain consensus yang dirancang sebelumnya untuk menggantikan Proof-of-Work (PoW) dengan cara yang lebih efisien. 

Pada PoS, proses validasi transaksi biasanya bergantung pada jumlah koin ataupun token yang dimiliki oleh seseorang, bukan pada daya komputasi. 

Hal ini mengurangi konsumsi energi yang tinggi seperti pada PoW. Ethereum yang awalnya menggunakan PoW, kini beralih ke PoS dalam pembaruan Ethereum 2.0. 

Selain itu, beberapa aset kripto lain, seperti Avalanche, Cardano, TON, Aptos dan Cosmos juga mengadopsi jenis konsensus blockchain untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan. 

2. Delegated Proof-of-Stake (DPoS)

Delegated Proof-of-Stake (DPoS) merupakan jenis konsensus blockchain yang mengandalkan pemilihan delegasi untuk melakukan validasi transaksi dan pemilihan blok.

Setiap pemegang token ataupun coin crypto bisa memilih sejumlah delegasi yang nantinya akan bertanggung jawab atas keseluruhan proses konsensus. 

Cara Membuat Coin Crypto: Panduan Lengkap untuk Pemula

DPoS menawarkan kecepatan transaksi yang lebih cepat serta efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan blockchain consensus lainnya yang sering digunakan, seperti PoW ataupun PoS. 

EOS dan Tron adalah contoh proyek blockchain yang mengimplementasikan DPoS, di mana peran anggota komunitas memiliki pengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan dan pengembangan proyek. 

3. Proof-of-Work (PoW)

Meskipun cukup kontroversial karena konsumsi energi yang besar, Proof-of-Work (PoW) tetap menjadi salah satu jenis konsensus blockchain yang saat ini paling aman dan banyak digunakan. 

Pada PoW, setiap penambang harus memecahkan teka-teki matematika yang kompleks untuk dapat memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke dalam blok baru. 

Bitcoin adalah contoh utama yang saat ini menggunakan blockchain consensus PoW, selain itu Litecoin (LTC) dan Dogecoin (DOGE) juga mengadopsi sistem ini untuk menjaga desentralisasi dan keamanan jaringan. 

4. Proof-of-Activity (PoA)

Proof-of-Activity (PoA) merupakan jenis konsensus blockchain unik yang menggabungkan berbagai elemen penting dari PoW dan PoS untuk menciptakan sistem yang lebih fleksibel. 

Pada konsensus PoA, para penambang harus menunjukkan aktivitas di luar blockchain untuk dapat meningkatkan keamanan jaringan. 

Hal ini membantu mencegah serangan 51 persen dan memberikan insentif yang lebih banyak kepada mereka yang secara aktif berkontribusi. 

Decred adalah salah satu contoh proyek kripto yang mengadopsi blockchain consensus ini, memungkinkan pengguna berpartisipasi sebagai validator dalam proses validasi melalui aktivitas mereka di luar jaringan. 

Apa Itu Validator di Transaksi Crypto?

5. Proof-of-Capacity (PoC)

Berbeda dengan PoW yang mengandalkan daya komputasi, Proof-of-Capacity (PoC) adalah jenis konsensus blockchain yang lebih memfokuskan pada kapasitas penyimpanan. 

Miner harus membuktikan bahwa mereka memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menyelesaikan validasi transaksi. PoC memungkinkan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan PoW. 

Chia, Signum dan Spacemint merupakan beberapa contoh proyek yang menggunakan PoC, di mana pengguna dapat “menanam” hard drive mereka untuk berpartisipasi dalam proses konsensus. 

6. Proof-of-Person (PoP)

Proof-of-Person (PoP) adalah jenis konsensus blockchain yang unik karena berfokus pada identitas pengguna. PoP mengharuskan setiap pengguna untuk membuktikan identitas fisik atau digital mereka sebelum dapat berpartisipasi dalam jaringan . 

Tujuan utama dari blockchain consensus ini adalah memastikan bahwa setiap peserta adalah individu yang nyata dan mekanisme ini terbilang cukup efektif untuk menghindari akun palsu. 

Idena adalah contoh cryptocurrency yang menggunakan PoP, menjadikan verifikasi identitas sebagai salah satu elemen kunci dalam proses validasi utama pada jaringan blockchain. 

Apa Itu Cryptocurrency, Sejarah dan Perkembangannya

7. Proof-of-Importance (PoI)

Proof-of-Importance (PoI) adalah jenis konsensus blockchain yang dirancang secara khusus untuk menggabungkan berbagai faktor, seperti jumlah koin yang dimiliki dan kontribusi pengguna terhadap jaringan. 

Pada mekanisme PoI, semakin besar kontribusi yang diberikan oleh pengguna terhadap ekosistem, semakin besar pula peran mereka dalam proses validasi. 

NEM menggunakan blockchain consensus Proof-of-Importance untuk mendorong interaksi yang lebih aktif dalam komunitas dan pada akhirnya meningkatkan kekuatan jaringan secara keseluruhan.

Mekanisme konsensus blockchain memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga integritas dan keamanan jaringan. 

Setiap jenis konsensus dirancang untuk mengatasi tantangan yang berbeda, baik dari segi efisiensi, konsumsi energi, maupun partisipasi komunitas. 

Dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain, kita tentunya akan melihat lebih banyak inovasi dan adopsi berbagai jenis konsensus untuk memenuhi kebutuhan yang terus berubah. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait