Pelajari cara mudah mulai investasi crypto di Indonesia, lengkap dengan panduan praktis dan tips memilih yang tepat.
Cryptocurrency atau crypto (kripto/aset kripto) masih menjadi pilihan investasi yang menarik buat kamu yang tertarik dengan teknologi dan aset masa depan. Kemudahan transaksi dan pilihan aset yang beragam menjadi keunggulan tersendiri. Kalau kamu tertarik untuk mencoba peruntungan di aset ini, yuk ikuti panduan cara investasi crypto di Indonesia berikut ini untuk memulainya!
Kenapa Investasi Crypto Masih Menarik di Tahun 2025?
Pada tahun 2025 ini, cryptocurrency mengalami koreksi tajam, mirip dengan aset-aset berisiko tinggi lainnya seperti saham. Kondisi geopolitik global yang tak pasti membuat banyak orang cenderung menghindari aset-aset berisiko tinggi.
Namun, sebenarnya momentum seperti ini bisa menjadi peluang emas untuk mulai mengakumulasi aset kripto sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal di masa depan. Memang, perlu toleransi risiko yang besar untuk berinvestasi di aset ini. Jika kamu tertarik, simak cara menghasilkan uang dari cryptocurrency berikut ini.

Cara Menghasilkan Uang dari Cryptocurrency
Menawarkan konsep desentralisasi yang berbeda dengan sistem keuangan tradisional, ada banyak sekali cara untuk menghasilkan uang dari cryptocurrency. Namun, untuk pemula terdapat beberapa cara dengan risiko yang relatif rendah untuk kamu coba:
1. Buy & Hold
Jika kamu masih awam dengan dunia Web3, buy & hold bisa jadi cara terbaik untuk menghasilkan uang dari cryptocurrency. Cara ini hanya mengharuskan kamu untuk membeli aset kripto, lalu menunggu harganya mengalami kenaikan untuk kemudian dijual kembali dan mendapatkan keuntungan.
Pergerakan harga aset kripto cenderung volatil dan bebas. Hal ini berbeda dari aset berisiko lain seperti saham yang di Indonesia terikat oleh aturan auto reject atas (ARA) dan auto reject bawah (ARB) sehingga pergerakan harga hariannya terbatas.
Kondisi ini membuka peluang bagi investor kripto untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun tentunya dengan risiko yang sepadan juga.
2. Earn Crypto
Bergerak lebih jauh, cara lain untuk menghasilkan uang dari crypto yang bisa pemula lakukan adalah dengan memanfaatkan fitur earn crypto. Konsep earn mirip seperti deposito di bank tradisional. Kamu hanya perlu menyetor sejumlah aset, menyimpannya di sana dalam beberapa waktu dan menerima bunga sebagai imbalannya.
Cara ini cocok untuk pemula karena mekanismenya yang sederhana dan memiliki risiko yang cenderung rendah. Selain aset popular seperti BTC, ETH, SOL, dan TRX fitur ini juga biasanya tersedia untuk aset stablecoin seperti USDT dan USDC sehingga kamu bisa meminimalisir kerugian akibat pergerakan harga yang volatil.
Tether Melaju! Kapitalisasi Pasar USDT Hampir Sentuh US$120 Milyar
3. Crypto Staking
Mirip seperti earn, crypto staking memungkinkan kamu untuk menghasilkan uang dari cryptocurrency hanya dengan mengunci sejumlah aset. Namun, mekanisme di belakangnya lebih rumit karena staking merupakan bagian dari mekanisme Proof-of-Stake (PoS) untuk menjaga keamanan suatu jaringan blockchain.
Tapi tenang saja, apa yang perlu kamu lakukan sangat sederhana sebagai berikut:
- Temukan crypto staking platform terpercaya.
- Setorkan sejumlah aset kripto ke dalam platform.
- Kunci aset kripto yang sudah kamu setorkan, lalu dapatkan imbalan bunga setiap harinya.
Namun, berbeda dengan earn yang lebih fleksibel, staking biasanya mengharuskan kamu untuk mengunci sejumlah aset dalam jangka waktu tertentu. Kamu juga bisa dikenakan dengan jika menarik aset yang dikunci sebelum waktunya. Kendati demikian, cara ini masih tergolong aman karena dalam jangka waktu panjang jumlah aset kripto kamu akan terus bertumbuh.
Cara Investasi Crypto di Indonesia
Saat ini, perdagangan cryptocurrency sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga membuat mekanisme perdagangannya menjadi lebih aman. Nah, untuk memulai, kamu bisa memperhatikan bagaimana cara investasi crypto di Indonesia berikut ini:
1. Buat Akun di Exchange Resmi
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk investasi crypto di Indonesia adalah membuat akun di exchange resmi yang terdaftar di OJK. Terdapat beberapa nama popular yang bisa kamu pilih seperti Indodax, Pintu, Ajaib Kripto, Tokocrypto, dan Reku.
Untuk pemula, platform dengan tampilan yang sederhana seperti Pintu dan Ajaib Kripto bisa menjadi pilihan pertama. Tenang saja, platform mereka aman, diawasi pemerintah, dan mudah digunakan oleh pemula sekalipun.
OJK Ambil Alih Pengawasan Aset Kripto, Industri Sambut Transformasi Baru
2. Verifikasi Identitas (KYC/Know Your Customer)
Sebelum melakukan jual-beli aset kripto, exchange platform akan mengharuskan kamu untuk melakukan verifikasi identitas yang lazim disebut dengan KYC alias know your customer. Biasanya, apa yang kamu perlukan adalah data diri lengkap, foto KTP, dan selfie sesuai panduan yang ada untuk melakukan aktivasi akun.
Setelah akun disetujui, barulah kamu bisa menggunakan berbagai fitur di dalamnya secara maksimal. Jangan lupa juga mengamankan akun kalian dengan multifactor authentication untuk menghindari penipuan.
3. Deposit Dana ke Akun
Setelah akun berhasil dibuat dan diverifikasi, kamu sudah bisa mulai mendepositokan sejumlah dana ke dalam akun. Silakan transfer uang dari rekening atau e-wallet ke akun exchange sesuai instruksi platform.
4. Pilih Aset Crypto yang Ingin Dibeli
Jika kamu sudah berhasil mendepositokan sejumlah uang, sekarang kamu bisa mulai membeli cryptocurrency yang kamu inginkan. Setiap exchange memiliki banyak pilihan aset yang bisa dibeli.
Namun, sebagai pemula, mulailah dengan yang umum seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau stablecoin seperti USDT.
5. Beli Crypto Sesuai Dana dan Rencana
Investasi crypto perlu dilakukan dengan rencana yang matang. Kamu bisa menentukan ingin berinvestasi dalam jangka waktu pendek, menengah, atau panjang. Kamu juga bisa menggunakan fitur “market” atau “limit order” untuk membeli aset yang diinginkan.
Untuk memaksimalkan keuntungan, kamu juga bisa menggunakan sejumlah strategi yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
6. Simpan Aset di Wallet
Aset yang kamu beli akan otomatis masuk ke wallet bawaan exchange. Setiap platform juga memungkinkan kamu untuk menarik asetnya ke wallet pribadi. Namun, sebagai awalan menyimpannya di dalam exchange sudah cukup.
7. Pantau Pergerakan Harga Secukupnya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pergerakan harga cryptocurrency sangat volatil, bebas, dan cepat. Oleh karena itu, supaya tidak panik pantaulah pergerakan harga sesekali saja.
Fokus juga pada tujuan investasi crypto jangka panjang agar kamu tidak mendapatkan kerugian besar ketika terjadi pergerakan harga yang ekstrim.
Strategi Investasi Crypto yang Cocok untuk Pemula
Supaya hasilnya maksimal, ada beberapa strategi investasi crypto yang cocok untuk digunakan oleh pemula. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Dollar-Cost Averaging (DCA)
Strategi DCA paling aman buat pemula. Sederhananya, kamu cukup beli crypto secara rutin dengan jumlah tetap, misalnya Rp100 ribu per minggu, tanpa peduli harga naik/turun.
Tujuannya biar kamu tidak terjebak beli di harga tertinggi, dan bisa dapat harga rata-rata yang lebih stabil dalam jangka panjang.
Contoh, kamu beli Bitcoin Rp100 ribu setiap hari Senin. Kadang dapet banyak saat harga turun, kadang dapet sedikit saat harga naik, tapi gak usah pusing mikirin timing karena tujuan investasi kamu itu jangka panjang.
Dollar Cost Averaging Crypto: Definisi dan Cara Melakukannya!
2. Diversifikasi Aset
Jangan taruh semua uang di satu aset. Sebar investasi kamu ke beberapa aset crypto biar risiko lebih tersebar. Jadi, waktu harga salah satu aset turun tajam, aset yang lainnya bisa jadi safety net atau bahkan nutupin kerugian. Misalnya: 50 persen Bitcoin, 30 persen Ethereum, 20 persen stablecoin seperti USDT/BUSD.
Crypto Terbaik Untuk Pemula
Saat ini, ada ribuan jenis cryptocurrency yang tersedia di market dan bisa kamu beli. Tapi, untuk meminimalisir risiko investasi, ada beberapa jenis kripto yang cocok kamu miliki sebagai pemula.
1. Bitcoin & Ethereum
Bitcoin dan Ethereum adalah dua jenis cryptocurrency paling popular saat ini yang berkapitalisasi pasar tertinggi. Likuiditas asetnya tinggi, jadi kamu bakal mudah untuk melakukan transaksi jual beli.
Selain itu, karena marketcap nya yang besar, pergerakan harga kedua aset ini cenderung tidak terlalu ekstrim dibandingkan aset kripto lain. Enaknya lagi, semua exchange platform pasti punya pilihan aset ini, jadi kamu bisa dapetinnya dengan mudah.
2. Top 5 Cryptocurrency
Kalau kamu mau melakukan diversifikasi atau berinvestasi di cryptocurrency lain, cobalah dengan masuk ke aset-aset besar terlebih dahulu khususnya top 5 berdasarkan data dari Coinmarketcap.
Saat panduan ini ditulis, selain BTC dan ETH crypto lainnya yang masuk top 5 adalah stablecoin USDT, Ripple (XRP), dan Binance Coin (BNB). Meski tidak seberapa, BTC dan ETH, aset-aset ini juga punya likuiditas yang tinggi dan volatilitas harga yang nggak terlalu ekstrim.

3. Hindari FOMO dan Memecoin
Sebagai pemula, kamu mungkin pertama dengar soal investasi crypto dari sosial media. Di sana, banyak orang berbagi portofolio dan beli berbagai jenis crypto sekaligus.
Namun, sebagai pemula hindari FOMO membeli aset yang nggak kamu tahu atau di luar aset popular seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Hindari juga membeli memecoin seperti Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIBA), PEPE, dan token sejenisnya karena pergerakan harga mereka ekstrim banget. Jadi, lebih baik main aman dulu aja, deh!
Cara Menghindari Penipuan Investasi Crypto
Penipuan bisa menghantui kamu kalau tidak waspada dan hati-hati dalam berinvestasi di cryptocurrency. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghindarinya seperti berikut ini:
1. Gunakan Exchange Resmi yang Terdaftar dan Diawasi OJK
Sejak awal Januari 2025, pengawasan aset kripto di Indonesia dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) setelah sebelumnya dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dan ketika artikel ini ditulis prosesnya masih dalam masa transisi, sehingga Bappebti masih dilibatkan.
Langkah pertama supaya aman dari penipuan adalah dengan selalu menakai platform yang legal dan diawasi pemerintah. Jadi sebelum daftar dan investasi, cek dulu apakah exchange-nya masuk dalam daftar resmi.
Platform seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu, dan Ajaib Kripto udah terdaftar dan punya izin. Dengan begitu, kamu nggak hanya lebih aman secara hukum, tapi juga terlindungi dari platform abal-abal yang rawan kabur bawa duit investor.
2. Jangan Tergiur Janji Cuan Cepat
Kalau ada yang bilang “dijamin cuan 10 persen per minggu” atau “modal kecil untung besar dalam waktu singkat”, itu sinyal bahaya. Dunia crypto emang bisa kasih profit besar, tapi juga penuh risiko. Nggak ada yang bisa menjamin untung, apalagi dalam waktu cepat.
Penipu biasanya pakai janji muluk-muluk biar kamu buru-buru invest tanpa mikir. Jadi, selalu logis kalau kedengarannya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu penipuan.
3. Jangan Pernah Kirim Uang ke Rekening atau Wallet Pribadi Orang Lain
Investasi crypto harus dilakukan lewat platform resmi, bukan lewat orang. Banyak penipu yang ngaku bisa bantuin invest, minta transfer uang ke rekening atau wallet pribadi mereka, lalu kabur. Hindari semua bentuk investasi yang modelnya seperti ini.
Transaksi crypto yang aman selalu terjadi di dalam exchange platform yang punya sistem pembayaran dan dompet digital terintegrasi.
Sudah Siap untuk Investasi Crypto di Indonesia?
Itu dia panduan lengkap investasi crypto di Indonesia yang bisa kamu ikuti mulai dari membuat akun sampai memilih aset untuk dibeli. Selalu ingat, investasi cryptocurrency berisiko tinggi dan kamu bisa mengalami kerugian sewaktu-waktu.
Jadi, pastikan kamu mempelajarinya lebih lanjut dan hanya gunakan uang dingin dalam jumlah yang bisa kamu terima jika terjadi kerugian besar. [ps]