Aksi Tipu Bagi-bagi Bitcoin di Jagad Youtube, Nama Elon Musk Dicatut

Aksi tipu bagi-bagi Bitcoin (BTC) di jagad Youtube akhir-akhir ini kian memprihatinkan. Pasalnya penipu secara sengaja mencatut nama dan foto sejumlah pengusaha kelas dunia untuk mendulang banyak Bitcoin dari pada korbannya. Bagaimana modusnya?

Jikalau Anda pemula di dunia Bitcoin, Anda sepatutnya ekstra waspada. Pasalnya di Youtube kian sering terjadi aksi bagi-bagi Bitcoin jikalau Anda mengirimkan sejumah Bitcoin ke address tertentu. Lazimnya mereka menggunakan embel-embel kalimat promosi “Bitcoin Giveaway” dan sejenisnya.

Pekan lalu misalnya sebuah video menampilkan foto Chamath Palihapitiya, CEO Virgin Galactic yang seolah-olah menawarkan 5000 BTC kepada publik. Beliau memang dikenal sebagai penghayat Bitcoin.

Modus pelaku adalah meminta Anda mengirimkan 20 BTC. Setelah itu Anda akan mendapatkan 40 BTC.

Bagi Anda yang lengah atau masih baru di dunia Bitcoin, tawaran itu tentu sangat menggiurkan, tetapi jelas tidak masuk akal.

Pelaku memang sengaja mencatut orang-orang terkenal untuk menipu. Yang bikin miris, video yang menampilkan foto Palihapitiya dengan modus serupa, tidak hanya satu, bahkan hingga belasan. Untungnya, banyak komunitas yang cepat melaporkan kejanggalan itu, sehingga pihak Youtube langsung memblokir video itu.

Di waktu yang hampir bersamaan ada juga video yang menampilkan Michael Bloomberg, pengusaha sekaligus mantan Walikota New York.

Video “bitcoin giveaway” oleh Michael Bloomberg palsu itu meminta pemirsa untuk mentransfer antara 0,1 BTC hingga 250 BTC.

Elon Musk, Pendiri Tesla juga turut dicatut, baik di Youtube dan di situs yang menyerupai Medium. Situs itu mengklaim sebagai situs giveaway BTC dan ETH resmi Elon Musk. Pelaku juga menawarkan hal serupa di Twitter dan Reddit.

Di tengah popularitas Bitcoin dan para orang terkenal memang sungguhan mendukung Bitcoin, bukan berarti mereka dengan mudah membagi-bagi Bitcoin miliki mereka.

Jadi, Anda pendatang baru di dunia Bitcoin harus bernalar murni dan selalu waspada. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait