Amankah Beli Ether (ETH) Menjelang Merge Ethereum?

Jelang merge Ethereum, investor mulai menaruh perhatian lebih pada koin Ether (ETH), sembari menimbang aman tidaknya membeli koin tersebut pasca pembaruan ini.

Pada saat tahap pertama merge Ethereum, Bellatrix, harga ETH tak sanggup bertahan di puncak harian dan ditutup merah.

Namun besoknya, investor tampak memanfaatkan momen tersebut untuk mengumpulkan lebih banyak ETH karena meyakini itu sebagai sebuah peluang, dengan harapan harganya melesat pasca merge.

Merge nantinya akan membuat jaringan Ethereum beralih ke konsensus proof of stake (PoS) yang menjadikannya lebih hemat energi, ramah lingkungan, lebih berskalabilitas dan berbiaya rendah.

Itu dapat menjadi dasar fundamental yang baik bagi koin ETH untuk lebih mendapatkan adopsi, karena ini digadang akan memberi dampak positif bagi sektor DeFi dan NFT yang mayoritas dibangun di atas jaringan Ethereum.

Harga ETH dan Merge Ethereum 

Berdasarkan laporan Watcher News, analis kripto popular di YouTube, Jason Pizzino, justru melihat adanya potensi bencana jangka pendek pada harga ETH karena merge.

Ia menyarankan para penontonnya untuk bersiap akan kemungkinan buruk, yang dapat menghantam ekspektasi mayoritas investor selama pembaruan merge Ethereum.

eth merge ethereum

Dari sudut pandang analisis teknikal, Jason melihat harga ETH masih harus berjuang menghadapi resistance di US$1.700, sebelum benar-benar yakin bulls akan mengambil alih pergerakan harga koin tersebut.

Pada pertengahan Agustus lalu, ETH telah terhantam kuat dari level yang diidamkan, US$2.000, dan belum tersentuh lagi sampai hari ini.

“Peringatan itu membentuk lower high dari high sebelumnya yang menurut saya akan menimbulkan sedikit bencana, setidaknya dalam jangka pendek, jangka menengah [yang memakan waktu] berminggu-minggu hingga berbulan-bulan berdasarkan [analisis] teknikal,” tambahnya.

Dalam sudut pandang yang lebih luas, ada lebih banyak peluang untuk penurunan harga dibandingkan kenaikan karena pasar kripto saat ini masih tertekan oleh sentimen AS, yang diciptakan oleh kebijakan bank sentral AS.

The Fed dikhawatirkan akan kembali menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, yang juga diperkirakan akan naik dalam laporan bulan September ini. Itu dapat menyusutkan selera risiko investor ke aset seperti saham dan kripto. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait