Analis: Harga Bitcoin Tidak Mungkin Menyentuh US$50.000 Lagi

Belakangan ini, perhatian beralih ke fluktuasi harga Bitcoin (BTC), terutama dipengaruhi oleh dinamika pasar dan sentimen investor. Ini digadang tidak akan jatuh lebih dalam.

Wawasan dari analis senior di UTXO Management, Dylan LeClair, mengungkap keseimbangan kekuatan yang rumit dalam menentukan arah masa depan nilai Bitcoin.

Menurutnya, pencapaian Bitcoin secara konsisten pada support yang lebih tinggi dan ketiadaan kelebihan spekulatif di pasar derivatif menunjukkan kemungkinan harga Bitcoin untuk kembali ke US$50.000 dalam waktu dekat semakin menipis.

Analisis Harga Bitcoin 

Cointelegraph melaporkan, analisis LeClair, yang terperinci dalam catatan pada 7 April, berpendapat bahwa jika Bitcoin naik ke kisaran harga US$70.000-US$75.000, hal itu dapat memberikan tekanan yang signifikan pada posisi short. Periode konsolidasi telah melihat penumpukan likuidasi short yang diantisipasi antara kisaran harga ini.

Data dari CoinGlass menyoroti potensi likuidasi yang signifikan: jika BTC mencapai US$70.000, diperkirakan US$174,17 juta akan dilikuidasi. Naik lebih lanjut ke US$75.000 bisa menghasilkan sekitar US$271,92 juta dalam posisi short yang dilikuidasi.

Kemungkinan nilai Bitcoin menurun ke US$50.000, yang setara dengan penurunan 27 persen, dapat memicu likuidasi besar-besaran dari posisi long. Namun, LeClair menganggap skenario seperti itu tidak mungkin, mengingat pembentukan higher low dan stabilitas saat ini dalam pasar derivatif.

Meskipun mengakui kemungkinan dari peristiwa tersebut, LeClair merujuk pada kesempatan terakhir Bitcoin untuk turun di bawah US$50.000 pada 13 Februari, mencatatnya sebagai penyimpangan sementara.

Pengaruh Investor Institusional  

Perspektif ini diperkuat oleh perkembangan terbaru di sektor keuangan, khususnya pembaruan BlackRock terhadap prospektus ETF Bitcoin. Inklusi entitas Wall Street terkemuka sebagai peserta yang berwenang menekankan minat institusional yang tumbuh pada Bitcoin, berpotensi menstabilkan posisi pasarnya.

Selain itu, acara halvingBitcoin yang akan datang, dijadwalkan untuk 20 April, menambah lapisan antisipasi lainnya. Peristiwa empat tahunan ini, yang mengurangi hadiah blok penambang sebesar 50 persen, diawasi ketat oleh investor karena dampak potensialnya terhadap harga BTC.

Data historis menunjukkan lonjakan harga yang signifikan setelah acara pemotongan sebelumnya, memicu spekulasi tentang kenaikan nilai di masa depan.

Prediksi dan Spekulasi 

Analisis perbandingan kinerja Bitcoin melintasi siklus halving mengungkapkan pola pertumbuhan eksponensial. Jika Bitcoin meniru lintasan pertumbuhan siklus saat ini, proyeksi menunjukkan kemungkinan harga US$434.280 per koin pada halving 2028.

Prakiraan optimis ini didukung oleh gagasan bahwa pasar saat ini berada pada tahap awal fase pasar bull, seperti yang disarankan oleh trader kripto terkemuka.

Sifat spekulatif pasar Bitcoin menjadikannya subjek pengawasan dan analisis yang intens. Faktor-faktor seperti adopsi institusional, perubahan regulasi, dan kemajuan teknologi memainkan peran kritis dalam membentuk dinamika harga Bitcoin.

Keterlibatan strategis lembaga keuangan utama dan acara pemotongan yang diantisipasi adalah momen penting yang bisa mendefinisikan arah masa depan valuasi Bitcoin.

Pada intinya, Bitcoin tetap berada di pusat revolusi mata uang digital, dengan nilainya dipengaruhi oleh interaksi kompleks kekuatan pasar, sentimen investor, dan faktor eksternal seperti lingkungan regulasi dan tren makroekonomi. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait