Apa Itu Solana (SOL), Si Pesaing Ethereum?

Teknologi inovatif masa kini, blockchain, masih terus menjadi perhatian karena kemampuannya yang patut diacungi jempol dalam hal efisiensi.

Blockchain yang ternama saat ini adalah Ethereum, yang telah menjadi rumah dari banyak sekali token, aplikasi terdesentralisasi (dApps), keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT).

Namun, tahun ini, Ethereum benar-benar mendapatkan pesaing kuat dari sisi blockchain, yaitu Solana. Ini telah menarik banyak perhatian karena kemampuan jaringannya yang tak main-main.

Apa Itu Solana?

Solana adalah protokol terdesentralisasi dan blockchain untuk membangun dApps dengan throughput yang dilaporkan mencapai 65.000 transaksi per detik (TPS) berkat sistem komputasi terdistribusinya.

Tidak seperti jaringan lain yang menggunakan konsensus Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS), Solana mengkombinasikan konsensus PoS dan Proof-of-History (PoH) yang diciptakan oleh pengembangnya sendiri, Anatoly Yakovenko.

PoH adalah Konsep yang memungkinkan skalabilitas protokol yang lebih besar, yang pada gilirannya meningkatkan kegunaan.

Dapat Diprogram

Sama seperti blockchain Ethereum dan Cardano, blockchain Solana juga dapat diprogram. Blockchain Solana juga telah menduduki posisi puncak dari sisi jumlah TPS dan kecepatan pemrosesan transaksi.

Inilah yang membuat Solana menjadi sorotan utama para pengamat dan investor karena blockchain yang hadir tahun 2020 ini terlihat sangat menjanjikan.

Bahkan, dengan kecepatan dan biaya transaksi yang rendah, Solana telah mampu menarik banyak pengembang ke blockchainnya. Berbagai macam proyek dApps dan kontrak pintar sudah dibangun di blockchain ini.

Potensi Kripto SOL 

Dengan kemampuan jaringannya saja, Solana telah menuai banyak pandangan positif hingga kripto aslinya, SOL, terus mendapatkan apreasiasi harga yang konsisten.

grafik Solana SOL

Dari gambar di atas, harga tampak sudah berhasil menguat dari pola triangle yang menjadi dasar bullish untuk SOL. Kini, harga tengah menghadapi area resistensi yang juga merupakan area ATH.

Sehingga, berlanjut tidaknya reli akan bergantung dari reaksi harga di area ini, meski tetap perlu mewaspadai peluang terjadinya koreksi jangka pendek.

Tentu saja, apa yang mendukung Solana saat ini tidak hanya dari kemampuan blockchainnya saja, tetapi juga dari beberapa aplikasi yang dibangun di atasnya dan adopsi nyata.

Beberapa aplikasi yang dimaksud, sebut saja Port Finance (bersaing dengan Compound dan Aave), aplikasi perbankan Solen, Marinade Finance dan masih banyak lagi.

Dari sisiadopsi nyata, kripto ini telah memiliki penggunaan melalui marketplace NFT yang bekerjasama dengan bursa kripto FTX.

Dengan basis pengguna yang besar, marketplace tersebut telah menjadi adopsi tersendiri untuk SOL, layaknya Ether (ETH) di marketplace NFT OpenSea.

Dari sisi teknis dan fundamental, Solana terlihat lebih dari cukup untuk bertumbuh dalam jangka panjang. Apa pun kondisi harga dalam jangka pendek, kami rasa tidak akan menjadi pengaruh besar bagi para HODLer-nya. Mari kita saksikan. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait