Apa Urusan Blockchain di Dunia Otomotif?

Sebagian besar khalayak umum berpikir bahwa teknologi blockchain hanya bisa digunakan untuk sektor keuangan dan sejenis. Tetapi, sejatinya blockchain dapat digunakan untuk beragam bidang lain, selama formatnya digital. Salah satu penggunaan blockchain yang saat ini sedang ngebut adalah untuk industri otomotif.

Secara statistik, angka penjualan mobil di seluruh dunia sejak tahun 2015-2018 tidak naik besar. Menurut data dari Statista, pada tahun 2015, jumlah mobil yang terjual mencapai 72,6 juta unit. Sedangkan pada akhir tahun 2018 diperkirakan terjual hingga 81 juta unit mobil. Sementara itu dibandingkan dengan 2016 dan 2017, masing-masing, 77,25 juta dan 79,2 juta unit. Patut disorot, tahun 2016-2018, kelajuan penjualan terasa sangat tidak signifikan.

Statista mencatat, saat ini sedang terjadi periode pemulihan industri otomotif di Inggris, Jerman, Swedia, Polandia dan sejumlah negara anggota Uni Eropa. Prediksi kenaikan permintaan mobil dari kawasan Asia dan Amerika Utara diperkirakan mampu merangsang kembali penjualan mobil yang tinggi di Rusia dan Brazil.

Produsen mobil pun kian fokus pada konsumen di pasar Asia, karena selama tujuh terakhir, penjualan di sana meningkat ganda. Antara 2008 dan 2016, penjualan mobil meningkat di Indonesia dan India. Sedangkan di Tiongkok, sudah mencapai 28,9 juta kendaraan pada  2017.

Dari segi merek, pada tahun 2017, Toyota masih memimpin dengan pemasukan sekitar US$265 miliar. Di bawahnya ada Volkswagen (US$260 miliar) dan Daimler (US$185 miliar). Sedangkan General Motors dan Ford masing-masing berada di urutan ke-4 dan ke-5.

Berdasarkan dari data yang dikumpulkan Organisasi Industri Otomotif Internasional (Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles/OICA), Indonesia berada di posisi ke-17 dalam hal penjualan kendaraan bermotor dibandingkan negara lain yang memproduksi mobil. Dilihat secara total, Tiongkok menjadi pasar otomotif terbesar di dunia. Tahun 2017, Negeri Tirai Bambu itu menjual 24,6 juta unit mobil di negaranya. Di posisi kedua, diisi oleh Amerika Serikat dengan 21,1 juta unit. Kemudian ada Jepang dengan 3,5 juta unit.

Inovasi teknologi canggih dianggap sebagai kunci utama untuk meningkatkan angka penjualan otomotif. Masing-masing produsen berlomba menciptakan sendiri, ada pula yang membeli yang sudah jadi dengan mekanisme kemitraan. Beberapa produsen bahwa sudah mengujicoba teknologi blockchain, baik yang sederhana seperti metode pembayaran hingga sistem insentif kepada pengendara. Beberapa produsen bahkan bernazar mengembangkan blockchain untuk kegunaan yang lebih keren lagi.

Blockchain adalah catatan transaksi digital publik yang terdistribusi dan desentralistik. Ia digunakan untuk menyimpan data yang statis maupun dinamis yang tersebar di jaringan komputer, sehingga catatan tersebut tidak dapat diubah tanpa mengubah semua data sebelumnya. Saat ini, ada berbagai jenis blockchain, yaitu blockchain yang bersifat publik maupun yang bersifat privat.

Teknologi blockchain yang bersifat publik banyak digunakan untuk membangun jalur komunikasi dan pembayaran yang aman antara kendaraan yang saling terhubung. Berbagai perusahaan di seluruh dunia berusaha memanfaatkan blockchain demi memajukan usaha mereka. Industri otomotif melakukan berbagai percobaan untuk mengukur dampak blockchain di industri tersebut.

Tren 2018 menunjukkan bahwa industri otomotif akan berubah menjadi industri yang bukan hanya soal kendaraan. Mobil swakemudi bukan sekadar imajinasi lagi karena banyak perusahaan yang menggarap produksinya dan mobil-mobil tersebut akan segera tersedia bagi khalayak umum.

Mobil di masa depan akan bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi tentang cuaca dan kondisi lalu-lintas. Industri otomotif memang sedang berkembang pesat, dan teknologi blockchain memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan tersebut. Blockchain akan menjadi besar di masa depan, dan industri otomotif akan ikut besar bersamanya.

Frost and Sullivan memperkirakan, pada 2025, 10-15 persen kendaraan akan terkoneksi dengan blockchain. Toyota dengan habis-habisan mengeksplorasinya, bekerjasama dengan MIT Media Lab. Kedua organisasi besar itu fokus pada mobil swakemudi, khususnya soal pengamanan berbagi data, transaksi bisnis transportasi daring dan asuransi mobil berbasis blockchain. Tahun lalu, ZF dan IBM bersama-sama mengembangkan Car eWallet, teknologi pembayaran masa depan yang diterapkan untuk pembayaran tol, parkir, jasa pengisian ulang baterai mobil dan layanan transporasi daring.

Beberapa skenario yang mungkin terjadi saat blockchain digunakan di industri otomotif termasuk saat seseorang membeli mobil dari dealer mobil, ia mendapatkan kombinasi public key/private key yang dapat digunakan untuk beragam transaksi di dalam blockchain perusahaan mobil tersebut.

Pada blockchain privat yang dikelola oleh perusahaan, pemilik mobil dapat menggunakan private key mereka untuk mengunci dan membuka mobil. Dengan menggunakan smart contract, pemilik mobil dapat memberikan atau meminjamkan akses sementara kepada orang lain, seperti anggota keluarga, untuk memakai mobil tersebut.

Pemilik mobil kelak tak lagi membutuhkan pihak ketiga jika ia ingin menyewakan mobilnya. Penyewa dan pemilik mobil bisa menggunakan smart contract untuk menyelesaikan transaksi mereka beserta persyaratan yang disepakati bersama.

Manajemen data menjadi lebih mudah dengan blockchain. Riwayat perjalanan pemilik mobil semuanya direkam di blockchain, sehingga perusahaan asuransi mobil dapat melakukan penilaian dengan lebih mudah. Proses pengajuan klaim asuransi menjadi lebih cepat dan akurat menggunakan smart contract. Reparasi mobil dipermudah, karena tim montir cukup melihat data mobil terbaru yang disimpan dalam blockchain untuk mendiagnosa kondisinya.

Blockchain juga memperlancar transaksi keuangan yang terkait dengan penggunaan dan perawatan mobil. Beragam layanan langganan seperti asuransi mobil, sewa parkir, pembayaran jalan tol dan pemeriksaan kendaraan dapat diotomatisasi dengan smart contract dan pembayarannya menggunakan uang kripto sehingga menghemat waktu dan biaya.

Semua transaksi tersebut beserta data yang terkait merupakan bagian dari blockchain privat yang hanya dapat diakses oleh anggota yang telah disetujui. Hal ini memberikan perlindungan data dan keamanan yang tinggi bagi semua pihak yang terlibat.

Salah satu inisiatif demi memajukan industri otomotif di era blockchain adalah Mobility Open Blockchain Initiative atau MOBI. Empat perusahaan pembuat mobil terbesar, yaitu BMW, Ford, Renault dan General Motors, membentuk inisiatif ini untuk menghadirkan teknologi blockchain kepada para pemilik kendaraan.

Misi grup ini adalah untuk mempercepat adopsi blockchain, dan memastikan para pelaku industri otomotif membentuk kesepakatan mengenai penggunaan blockchain untuk beragam kebutuhan, seperti pembayaran otomatis dan ride-sharing.

Bukan hanya pelaku industri otomotif yang inisiatif mengembangkan teknologi blockchain. Perusahaan teknologi seperti Amazon, Apple, Google dan Microsoft juga telah memasuki pasar connected cars.

Amazon menghadirkan Alexa, asisten virtual berbasis cloud untuk mobil. Microsoft Azure, platform komputasi berbasis cloud, memiliki sistem untuk mobil, dan Apple menawarkan Carplay untuk iOS, teknologi untuk menggunakan iPhone di mobil. Selain itu, Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google, sedang mengembangkan mobil swakemudi.

Yang membedakan MOBI dengan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan lain adalah data yang didapatkan merupakan hak konsumen, sehingga mereka memiliki kendali penuh atas data tersebut.

Selain perusahaan pembuat mobil yang bekerjasama dalam grup, ada juga perusahaan yang mengujicoba blockchain dalam produk mereka. Porsche bermitra dengan XAIN, sebuah startup di Berlin, membangun aplikasi blockchain langsung di dalam kendaraan.

Aplikasi ini memungkinkan penguncian dan pembukaan kunci mobil melalui blockchain, sehingga pemilik mobil dapat mengawasi mobilnya dan memberikan akses kepada orang lain, termasuk dari jarak jauh. Proses pembukaan dan penguncian melalui aplikasi ini enam kali lebih cepat dibanding sebelumnya, dan datanya disimpan di dalam blockchain sehingga bisa diperiksa siapa saja yang membuka atau mengunci mobil tersebut.

Renault, yang termasuk anggota MOBI, mengumumkan purwarupa catatan digital untuk pemeliharaan mobil menggunakan blockchain, bekerjasama dengan Microsoft Azure. Saat ini, informasi tentang pemilik mobil dan kendaraan mereka tersebar di berbagai sistem yang dipegang oleh perusahaan, pihak asuransi, bengkel, dan sebagainya. Tujuan proyek ini adalah agar pemilik mobil dapat menyimpan semua data terkait kendaraan mereka secara efisien dan aman di dalam catatan yang mereka miliki.

Ketika seorang pemilik mobil ingin menjual kendaraannya kepada orang lain, riwayat mobil tersebut dapat diperiksa secara transparan. Pemilik asli dapat memberikan akses kepada calon pembeli untuk melihat semua data penting terkait kondisi mobil di dalam catatan digital tersebut, sehingga terbentuk tingkat kepercayaan lebih tinggi di antara kedua belah pihak.

Di sektor retail, dealer mobil mulai menerima kripto sebagai alat pembayaran. Post Oak Motors, dealer mobil di kota Houston, Texas, Amerika Serikat, menjadi dealer pertama yang secara resmi menerima Bitcoin dan Bitcoin Cash untuk pembelian mobil kelas mewah Rolls-Royce, Bugatti dan Bentley. Post Oak Motors bekerjasama dengan BitPay, prosesor pembayaran menggunakan Bitcoin, agar pembeli dapat memesan kendaraan mereka dari belahan dunia manapun.

Tilman Fertitta, pemilik Post Oak Motors, tertarik kepada Bitcoin ketika nama Bitcoin mulai naik daun. Sebagai penjual mobil mewah, ia ingin menawarkan pengalaman terbaik bagi pelanggannya. Bitcoin membantu klien-klien Fertitta melakukan pembelian bernilai tinggi, dari ratusan ribu hingga jutaan dolar AS, dengan cepat dan mudah.

Mobil mewah adalah bagian dari meme para pegiat kripto. Investor dan trader kripto sering memakai Lamborghini sebagai mobil impian kalau mereka berhasil mengeruk cuan banyak melalui Bitcoin dan kripto lainnya. Teknologi blockchain yang berkembang di industri otomotif menguntungkan bukan hanya bagi pelaku industri dan penggiat kripto, tetapi juga masyarakat awam lainnya untuk menikmati berbagai manfaat, seperti keamanan lebih tinggi dan kendali yang lebih ketat atas aset berupa mobil. [dari beragam sumber/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait