Arthur Hayes: Harga BTC Bisa Sentuh US$1 Juta dan ETH US$100 Ribu

Arthur Hayes, salah satu Pendiri dan mantan CEO dari platform derivatif kripto terkemuka BitMEX, baru-baru ini mengunjungi Rapa Nui, yang lebih dikenal sebagai Pulau Paskah.

Kunjungan ini menandai momen penting lain dalam karier Hayes sebagai influencer kripto, saat dia membuat prediksi berani tentang masa depan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Hayes, yang dikenal dengan pernyataannya yang berdampak di dunia kripto, memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai angka yang mengejutkan, yakni US$1 juta, sementara Ethereum bisa melonjak hingga US$100.000.

Prediksi BTC dan ETH Arthur Hayes 

Coin Speaker melaporkan bahwa, kunjungan Arthur Hayes ke Pulau Paskah tidak hanya sekadar perjalanan rutin, ternyata menjadi sumber inspirasi untuk prediksi pasar terbarunya.

Dengan sentuhan humor, dia menyiratkan bahwa mungkin dia telah menerima informasi dari nenek moyang kuno pulau itu tentang pasar bull yang akan datang. Pasar bull ini, menurut Hayes, bisa menyebabkan lonjakan signifikan dalam nilai kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum.

Meskipun tidak memiliki koneksi yang diketahui ke Rapa Nui, Hayes tampaknya menarik beberapa bentuk bimbingan leluhur, mengisyaratkan bahwa pasar bull sudah dekat.

Dia menyatakan keyakinan kuat bahwa industri aset digital berada di ambang perubahan signifikan, terutama setelah periode stagnasi yang panjang yang dikenal sebagai crypto winter.

Masih menjadi pertanyaan apakah pernyataan Hayes tentang masa depan Bitcoin dan Ether adalah kepercayaan yang sebenarnya atau interaksi main-main dengan pengikutnya di X. Sejarah prediksi akuratnya memberikan bobot pada prediksi terbarunya.

Prediksi Sebelumnya 

Sebelum ini, Hayes telah membuat prediksi serupa tentang potensi Bitcoin untuk mencapai US$1 juta. Prediksi ini mendapatkan perhatian setelah The Fed memutuskan untuk menghentikan kenaikan suku bunga, mempertahankan suku bunga antara 5,25 persen hingga 5,5 persen.

Bulan lalu, Arthur Hayes mengulangi prediksinya, memproyeksikan bahwa harga BTC bisa mencapai antara US$750.000 hingga US$1 juta pada akhir dekade ini, khususnya menunjuk ke tahun 2026.

“Saya benar-benar setuju bahwa akan ada krisis keuangan besar, mungkin seburuk atau lebih buruk dari depresi besar, suatu waktu di akhir dekade. Sebelum kita sampai di sana, kita akan memiliki, menurut saya, pasar bull terbesar dalam saham, properti, kripto, seni, apa pun, yang belum pernah kita lihat sejak PD2,” ujarnya.

Konsep The Doom Loop 

Dalam postingan blog yang komprehensif, Hayes memberikan analisis mendalam tentang bagaimana valuasi ambisius untuk aset kripto bisa dicapai. Dia memperkenalkan konsep yang dia sebut The Doom Loop.

Teori ini menguraikan tiga tindakan mendasar yang dilakukan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk membiayai defisit mereka, yakni menjual utang kepada entitas domestik, menjual utang kepada asing dan pencetakan uang oleh bank sentral.

Hayes percaya bahwa fenomena ini adalah apa yang akan memicu pasar bull berikutnya, berpotensi mengarah ke harga yang diprediksi untuk kripto.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan antara US$36.000 hingga US$37.000, menandai kali pertamanya mencapai level tersebut sejak 2022. Peter Brandt, trader dan analis kripto veteran, memperkirakan bahwa Bitcoin bisa naik menjadi sekitar US$43.200 tahun ini.

Brandt, yang dikenal dengan prediksi pasar jangka panjangnya, menyarankan bahwa fase pertumbuhan aktif Bitcoin kemungkinan tidak akan dimulai lebih cepat dari kuartal ketiga tahun 2024, menyusul pemotongan yang diantisipasi pada bulan April.

Brandt juga menunjukkan bahwa pasar kripto telah melewati titik terendah siklis yang dialami tahun lalu. Pengamatan ini terutama menonjol selama kejatuhan bursa kripto FTX pada bulan November, ketika nilai Bitcoin merosot menjadi US$15.000. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait