Aturan Kripto Kian Ketat Tapi Harga Bitcoin Jadi Hebat, Ada Apa?

Terlihat menarik, di mana semakin ketat aturan di lingkup kripto, harga Bitcoin justru menjadi hebat dan bangkit.

Baru-baru ini, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS telah menutup layanan terkait staking di AS yang dimulai dari bursa kripto Kraken.

Juga, dilayangkannya Wells Notice kepada Paxos selaku penerbit dari stablecoin BUSD, yang dianggap sebagai sekuritas tak terdaftar.

Intinya, regulasi kripto yang komprehensif sedang coba dibangun oleh Pemerintah AS, tetapi harga Bitcoin justru tetap kuat karenanya.

Harga Bitcoin Jadi Hebat

Berdasarkan laporan Market Watch, harga Bitcoin (BTC) telah membentuk reli sedari pertengahan pekan ini (15/2/2023), terangkat lebih dari 14 persen ketika pemulihan pasar kripto dipimpin oleh ADA dan DOGE.

Pada saat penulisan, harga BTC berada di kisaran US$23.700, yang telah terpantul saat mencoba menembus level psikologi utama, US$25.000. Ini menjadi acuan utama untuk memperkirakan masa hidup dorongan bullish tahun ini.

Namun di tengah kenaikan pasar kripto yang terbaru, Co-Founder dari ProChain Capital David Tawil, tidak melihat alasan yang jelas di balik kenaikan pasar kripto saat ini.

“Ini mungkin cara ekosistem kripto untuk memberi tahu SEC AS, untuk lakukan apa yang Anda mau, kami akan terus melakukan apa yang kami lakukan,” tambahnya.

Co-Founder dari CoinRoutes Ian Weisberger pun menilai, seharusnya aksi regulasi terkait kripto saat ini akan merugikan industri, mengikuti jejak yang dibuat oleh keruntuhan bursa kripto FTX.

“Itu akan menjadi 10 kali lebih buruk jika SEC AS keluar dan meminta Coinbase untuk menghapus semua koin ini karena mereka adalah sekuritas,” ujar Weisberger.

Namun, Weisberger melihat bahwa Komisi tersebut tampaknya tahu bahwa mereka tidak bisa melangkah lebih jauh karena mengkhawatirkan reaksi investor yang akan tercipta setelahnya.

Di sisi lain, Kepala Riset di CoinShares James Butterfill mengungkapkan bahwa, sebuah survei menunjukkan adanya penyusutan dari kekhawatiran investor terhadap aturan kripto Pemerintah AS. Tetapi, tindak tanduk SEC AS saat ini masih menjadi perhatian utama.

Butterfill menilai bahwa, daripada narasi yang berbau larangan, membangun aturan dalam beberapa hal merupakan hasil yang positif karena akan membantu melegitimasi industri kripto.

“Membaca yang tersirat, kami berpikir bahwa SEC AS mengakui bahwa Bitcoin secara khusus tidak berada di bawah yurisdiksi mereka, tetapi kripto Proof-of-Stake seperti Ethereum, serta produk staking dan lending [dipandang] berbeda,” ujar Weisberger.

Aturan Kripto yang Komprehensif

Bitcoin News melaporkan bahwa, Senator AS Sherrod Brown telah menyoroti regulasi kripto di sidang kongres bertajuk “Crypto Crash: Mengapa Perlindungan Keuangan Dibutuhkan untuk Aset Digital.”

Menurut Brown, industri kripto saat ini telah meledak yang terlihat dari penurunan total kapitalisasi pasar dan banyaknya pekerja yang di-PHK.

Ia menilai, itu semua akan membawa kerugian yang lebih besar ke dalam industri kripto, yang imbasnya membuat perusahaan yang tersisa harus menghentikan penarikan pelanggan, membekukan uang para konsumen.

“Mereka memiliki pengaruh yang berlebihan dan kekurangan modal. Mereka tidak memiliki kontrol risiko internal. Mereka ceroboh dengan uang pelanggan. Dalam kasus FTX, mereka menggunakannya untuk melapisi kantong mereka sendiri. Sekarang uang jutaan orang Amerika terperangkap dan mereka mungkin tidak akan pernah mendapatkannya kembali,” ujar Brown.

Karena hal tersebut, Brown menilai bahwa kerangka kerja regulasi yang komprehensif untuk mengatur produk kripto diperlukan, guna melindungi konsumen dan sistem keuangan AS. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait