Baru di Solana: Orca dan Grape, Bisa Apa Saja?

Orca, platform bursa desentralistik pada blockchain Solana, mengumumkan telah menggalang dana sebesar US$18 juta atau Rp256 milyar melalui Seri A yang diikuti oleh Polychain, Placeholder dan Three Arrows.

Solana Hadirkan Orca dan GrapeĀ 

Investor lain yang turut serta adalah Defiance Capital, Zee Prime, Coinbase Ventures, Solana Capital, Jump Capital, Sino Global Capital dan Collab & Currency. Orca mengelola aset dengan nilai total US$300 juta pada platform itu.

Chris Burniske, rekan Placeholder, berkata Orca bukan hanya responsif dan hemat biaya, tetapi juga menjadikan keuangan seru dengan pengalaman yang riang, komunitas, serta misi berbasis nilai yang luas. Orca dapat digunakan untuk melakukan pertukaran antar token (swap) dengan mudah dan cepat.

Platform yang diluncurkan pada Februari 2021 oleh Yutaro Mori dan Grace Kwan tersebut memiliki token asli bernama ORCA yang digunakan untuk biaya perdagangan dan kolam likuiditas. ORCA meluncur pada harga US$2 dan kini berada di bilangan US$12 setelah satu bulan, menurut data CoinGecko.

Selain Orca, protokol Grape menggalang dana US$1,2 juta untuk putaran awal. Investor yang terlibat termasuk Multicoin Capital, SkyVision Capital, Definitive Capital, LongHash Ventures, Double Peak Group dan Solana Capital.

Grape menyediakan perangkat bagi DAO, decentralized autonomous organization, untuk mengelola komunitas secara lebih efektif. Dean Pappas, kontributor utama Grape, berkata pengelolaan komunitas melalui Telegram dan Discord saat ini bisa membingungkan.

Ia menjelaskan, tujuan Grape adalah menyalurkan perhatian, mengelola grup dan komite lebih efisien serta memberi insentif kepada pekerjaan yang memajukan misi komunitas.

Perangkat pertama Grape, Grape Access, membantu DAO memberikan akses eksklusif kepada anggota komunitas berdasarkan saldo dompet. Dengan Grape Access, DAO bisa mengenali kontributor nyata dan mendelegasikan tanggung jawab demi mencapai sasaran organisasi.

Selain menerima putaran investasi, Grape juga menggelar IDO (Initial DEX Offering) Raydium AcceleRaytor, platform crowdfunding. Tetapi, penggalangan dana masal tersebut menyebabkan kekacauan hingga jaringan Solana menjadi berhenti total.

IDO Grape Protocol diikuti oleh terlalu banyak peserta, termasuk bot yang menciptakan serangan denial-of-service (DoS). Pada puncaknya, jaringan Solana dibanjiri 400 ribu transaksi per detik.

Hal tersebut menyebabkan blockchain Solana berhenti total selama berjam-jam hingga akhirnya para validator di jaringan tersebut memutuskan untuk memulai ulang blockchain Solana. [news.bitcoin.com/theblockcrypto.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait