Pakar keuangan terkemuka Robert Kiyosaki memberi peringatan serius tentang kemungkinan pasar saham global bakal rontok, sembari menyarankan alihkan portofolio investasi ke Bitcoin (BTC) atau logam mulia.
Melalui platform media sosial X, Kiyosaki menawarkan solusi yang pragmatis untuk menghadapi situasi pasar saham yang bakal rontok.
Sang begawan investasi menyarankan para investor untuk mempertimbangkan pergeseran yang signifikan dalam portofolio mereka, dengan alokasi yang disarankan sebesar 75 persen untuk emas, perak, dan Bitcoin, sementara 25 persen sisanya harus diperuntukkan untuk properti dan saham minyak.
Kiyosaki meyakini bahwa portofolio yang terdiversifikasi seperti itu bisa berfungsi sebagai benteng terhadap apa yang ia pandang sebagai keruntuhan terbesar dalam sejarah dunia.
SHIP of FOOLS. Forever and ever financial experts have promoted the idea “Smart Investors invest in 60/40 60% bonds 40% stocks. In 2024 60/40 investor will be biggest losers. Before going down with the ship consider a shift to 75% Gold, Silver, Bitcoin 25% real estate/oil…
— Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) October 29, 2023
“… . Sebelum tenggelam bersama kapal, pertimbangkan pergeseran ke 75 persen Emas, Perak, Bitcoin 25 persen saham properti/ minyak. Campuran ini mungkin memungkinkan Anda bertahan dalam krisis terbesar dalam sejarah dunia,” tulis Kiyosaki di X, seperti dilansir Bitcoinist dalam artikel baru-baru ini.
Kecenderungan Kiyosaki terhadap BTC, emas, dan perak sangat dalam terakar dalam keraguannya terhadap sistem keuangan konvensional.
Ia melihat aset-aset ini sebagai lindung nilai terhadap pelemahan mata uang fiat dan ketidakpastian ekonomi.
Bitcoin, sebagai mata uang kripto terkemuka di dunia, telah mendapat pengakuan karena perannya sebagai aset digital terdesentralisasi dan terbatas.
Kiyosaki melihatnya sebagai penyimpanan nilai yang andal, terutama selama masa-masa bergejolak. Sementara emas dan perak, punya sejarah panjang sebagai aset pelindung nilai, dihargai karena nilai intrinsik dan stabilitas mereka.
Harga BTC Terbaru
Berdasarkan data yang tersedia terbaru, harga Bitcoin saat ini, menurut CoinGecko, berada pada US$34.416,41.
Selama 24 jam terakhir, BTC telah mengalami kenaikan yang modest sebesar 1,2 persen, sementara performa selama tujuh hari menunjukkan lonjakan yang lebih signifikan sebesar 13,5 persen.
Fluktuasi harga ini menggambarkan sifat volatil pasar kripto dan menekankan pentingnya tetap terinformasi dan waspada dalam lanskap keuangan yang terus berubah saat ini.
Aset kripto utama diprediksi akan memulai pasar bull baru yang dapat mengangkat harganya ke level tertinggi US$125.000 pada tahun 2024.
Saat ini, para “bull” tengah mencari untuk menguji kembali resistensi di atas US$35.000, dengan analis mengatakan bahwa para investor mungkin akan mengamati volatilitas di tengah pertemuan The Fed yang akan datang dan perkembangan lanskap geopolitik yang sedang berlangsung. [ab]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.