Binance Angkat Kaki dari Singapura, Ada Apa?

Binance Singapura telah menarik permohonan lisensi untuk mengoperasikan bursa kripto dan akan menutup platform perdagangannya di Singapura pada 13 Februari mendatang.

Pengguna Binance Singapura akan diberitahu melalui surel mengenai langkah-langkah yang perlu ditempuh ketika platform itu menghentikan layanannya.

Dalam pernyataan tertulis, Binance menjelaskan bahwa pendaftaran, deposit kripto dan fiat serta pedagangan pada platform Binance Singapura akan ditutup dengan segera.

“Kami selalu mengutamakan pengguna, sehingga keputusan kami untuk menutup Binance.sg bukanlah suatu hal yang ringan,” jelas Richard Teng, CEO Binance Singapura.

Ia menambahkan, prioritas kami adalah membantu pengguna kami di Singapura memindahkan simpanan aset kripto mereka ke dompet atau layanan pihak ketiga lain.

Binance Singapura termasuk salah satu dari 170 perusahaan yang mengajukan permohonan ke Otoritas Keuangan Singapura (MAS) demi mendapat lisensi untuk menyediakan layanan kripto.

Selama ini, Binance berjalan memakai pengecualian sementara selama proses lisensi.

Perusahaan itu berkata operasinya di Singapura kini akan menjadi pusat inovasi blockchain dengan gerakan yang termasuk program inkubator, pendidikan blockchain serta investasi.

Pekan lalu, Binance Singapura menanam investasi di Hg Exchange (HGX), bursa sekuritas swasta regional. Investasi itu memberikan Binance saham sebesar 18 persen pada bursa berbasis negeri singa tersebut, yang menerima lisensi Operator Pasar Terdaftar oleh MAS awal tahun ini.

Changpeng Zhao, pendiri Binance yang akrab disapa CZ, berkata investasi di HGX termasuk faktor yang menentukan keputusan untuk menarik permohonan lisensi Binance dari MAS.

Binance didirikan pada tahun 2017 oleh CZ dan co-founder He Yi yang kemudian membangunnya menjadi bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan.

Kendati Binance tidak memiliki markas resmi, platform perdagangan utama Binance masih mampu menarik volume perdagangan harian mencapai US$2 milyar dengan lebih dari 1,4 juta transaksi per detik.

Belum lama ini, CZ berkata bursa telah memutuskan lokasi untuk mendirikan markas dan akan mengumumkan lokasi tersebut segera.

Terbaru, Binance dan PT Telkom Indonesia akan bekerjasama membangun bursa kripto di Indonesia. Perusahaan telekomunikasi itu masuk lewat anak perusahaannya, MDI Ventures. [forbes.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait