Bitcoin Berprospek Cerah, Indodax Tunjuk Mantan Petinggi Sampoerna sebagai Komisaris

Bitcoin dinilai masih berprospek cerah oleh bursa aset kripto Indodax. Itulah sebabnya, mereka menunjuk Yos Adiguna Ginting, mantan petinggi Sampoerna duduk sebagai komisaris.

Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan, pengalaman Yos Ginting selama lebih dari 20 tahun di PT HM Sampoerna, Tbk bisa memperluas pengaruh Indodax sebagai perusahaan bursa aset kripto ternama di Indonesia. Sebelumnya di Sampoerna, Yos menjabat sebagai Direktur dan Komisaris di perusahaan rokok itu.

“Dibantu oleh beliau sebagai komisaris, kami semakin percaya diri menjadi salah satu platform investasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, kami telah menyediakan lebih dari 60 jenis aset kripto, termasuk Bitcoin yang menjadi andalan di seluruh dunia,” kata Oscar dalam keterangannya, Selasa, 3 Maret 2020.

Oscar menilai pengalaman panjang yang dimiliki Yos Ginting tentu akan menopang pencapaian visi dan misi Indodax sebagai perusahaan teknologi internasional terbaik di Asia Tenggara.

Bitcoin Cerah
Menyoal aset kripto Bitcoin, kata Oscar, hingga kini harga bitcoin sudah meningkat semenjak akhir tahun lalu. Harga bitcoin bergerak naik dari Rp78 juta pada 1 Oktober 2019 dan per hari ini menjadi Rp123 juta dalam beberapa bulan saja. Tak hanya sampai di situ, para analis yakin harga Bitcoin akan terus mencapai level tertingginya pada tahun ini, terutama setelah Bitcoin Halving.

“Tren kenaikan harga Bitcoin sudah terlihat pada awal tahun sampai saat ini. Kami masih sangat optimis dengan perkembangan aset kripto sebagai medium investasi zaman now,” pungkasnya.

Yos Ginting adalah salah satu tokoh yang aktif memajukan industri blockchain di Indonesia yang turut mendirikan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI). Saat ini Yos Ginting merupakan anggota Dewan Pengawas ABI.

“Saya terkesan dengan rekam jejak dan antusiasme Oscar Darmawan dan William sebagai pelopor perdagangan aset kripto dan penerapan teknologi blockchain di Indonesia. Saya berharap pengalaman saya bermanfaat untuk Indodax,” kata Yos.

Persaingan kian ketat
Berdasarkan catatan redaksi, persaingan bursa aset kripto di Indonesia kian ketat, seiring semakin popularnya perdagangan aset kripto secara global. Saat ini ada sekitar 12 bursa aset kripto yang berbadan hukum dan beroperasi di wilayah Indonesia.

Enam di antaranya sudah mengantongi izin dari Bappebti sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka Indonesia, yakni Tokocrypto, Triv, Upbit Indonesia, Indodax, Pintu dan Zipmex Indonesia. Sedangkan Coinone Indonesia, yang terafiliasi dengan Coinone Indonesia sudah duluan hengkang.

Sejumlah bursa kripto asing yang tidak beroperasi di Indonesia, juga mencoba mencicipi pasar Indonesia, dengan menarik perhatian warga Indonesia melalui Telegram dan media sosial.

Binance yang belum lama ini membuka perwakilan di Singapura, misalnya, menggelar sejumlah seminar, diskusi dan meet-up di sejumlah wilayah di Indonesia sejak tahun lalu. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait