Bitcoin Bidik US$63 Ribu per BTC?

Bull run Bitcoin (BTC) saat ini tampak tak dapat dihentikan, seiring BTC menembus batas harga baru. Batas psikologis US$50 ribu ditembus pada Selasa (16/02) setelah beberapa kali teruji pada pekan sebelumnya. Sukses menembus lebih dari US$52 ribu kemarin, adalah bukti lebih lanjut.

Selain itu, sejumlah bank mengungkapkan minat mereka kepada BTC dan perusahaan publik mulai memasuki sektor Bitcoin, di mana perusahaan Jerman pertama telah mengambil posisi.

Reli ini dapat berlanjut ke US$63 ribu. Sementara itu, altcoin mengalami kelesuan dibandingkan BTC sebagai akibat dominasi BTC kembali merangkak naik. Belum jelas apakah Bitcoin dapat terus reli dan altcoin akan anjlok terhadap BTC.

Harga Bitcoin terus memanjat selama beberapa pekan, membangun area support jika terjadi pembalikan arah.

Setelah harga menembus US$40 ribu sebelumnya, US$43 ribu menjadi level support baru tampak sebagai sebagai landasan kuat untuk pergerakan ke atas, sehingga melentingkan harga Bitcoin lebih dari 51 ribu per BTC, pada Kamis (18/2/2021) lalu.

Grafik menunjukkan kelanjutan terlihat saat BTC reli ke titik berikutnya, yaitu pada level Fibonacci 1,618 pada harga US$50 ribu.

Level kunci ini juga bertindak sebagai batasan psikologis penting. Harga Bitcoin telah melampaui zona resistance ini dan berusaha terus memanjat.

Kini, area kritis untuk dipantau mencakup antara US$47.250 dan US$48 ribu. Selama area ini berlaku sebagai support, harga Bitcoin bisa terus bergerak menuju US$54 ribu dan US$55 ribu.

Grafik harian Bitcoin menunjukkan titik penting berikutnya dalam reli saat ini. Saat harga Bitcoin bergerak meroket, dan harga saat ini 150 persen lebih tinggi dibanding titik puncak tahun 2017, alat Fibonacci sangat berguna menentukan level berikutnya.

Level Fibonacci 1.618 pertama telah tercapai, sedangkan level kedua adalah 2.618. Bila harga Bitcoin terus berlanjut, reli menuju US$63 ribu hingga US$66 ribu sangat mungkin asalkan US$47 ribu bertahan sebagai support.

Grafik dominasi Bitcoin mingguan memperlihatkan tren ke bawah sejak titik tertinggi di Desember 2020. Menurut riwayat, dominasi Bitcoin memuncak pada bulan Desember dan altcoin kemudian reli di bulan Januari dan Februari.

Hal ini terjadi di bulan Januari dan Februari. Kendati demikian, koreksi di sektor altcoin sangat mungkin terjadi. Dibandingkan terhadap BTC, altcoin seharusnya mengalami periode konsolidasi dan membentuk level support baru.

Kendati demikian, altcoin dapat longsor bila BTC terus melambung. Nilai dolar AS altcoin bisa tetap sama, tetapi nilainya berkurang dalam ukuran BTC. Trader dan investor sebaiknya paham fenomena pasar kripto ini. Koreksi besar bagi pasangan altcoin BTC sangat mungkin, terutama bila harga BTC mencapai target US$63 ribu.

Grafik 4 jam Bitcoin mengungkap satu level kritis. Zona antara US$47.250 dan US$48 ribu harus bertahan untuk mendukung harga lebih tinggi. Bila level ini ambruk, koreksi besar akan terjadi hingga ke zona dibawahnya antara US$43 ribu dan US$44 ribu.

Bagi para bull, US$55 ribu dan bahkan US$63 ribu hingga US$65 ribu adalah target berikutnya bila BTC terus reli.

Secara teknikal pun hari ini (19/2/2021), Bitcoin masih berada di tren naik. Pada time frame harian misalnya, harga terus berada di MA100 dan MA200.

Pun dalam time frame 4 jam, Golden Cross pada 5 Februari 2021 lalu, masih sebagai patokan penting untuk melonjak lebih tinggi.

Level psikologis, $60 ribu dan $70 ribu (Rp984 juta) tampaknya mudah dicapai dalam waktu dekat. [cointelegraph.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait