Bitcoin Halving 2024 Bulan Depan, Ini Saran Investasi dari Bittime

Tatkala Bitcoin Halving 2024 semakin dekat, crypto exchange asal Indonesia, Bittime memberikan saran untuk investasi yang cerdas. Apa saja?

Bittime, platform investasi aset kripto yang resmi terdaftar di Indonesia menilai bakal terjadi geliat di pasar aset kripto menjelang Bitcoin Halving 2024. Trader dan investor sebaiknya mempersiapkan diri untuk bisa memaksimalkan performa portofolio.

Bitcoin Halving merupakan mekanisme baku di blockchain Bitcoin yang memangkas imbalan penambangan aset digital itu sebanyak separuh yang terjadi setiap 210.000 block atau setara dengan empat tahun sekali. Ini adalah momen langka dan ditunggu semua pelaku pasar aset kripto secara global. Nah, pada Bitcoin Halving ke-4 nanti, imbalan itu berkurang dari saat ini 6,25 BTC per block (~10 menit) menjadi 3,125 BTC per block.

Untuk melihat secara pasti mekanisme halving di source code Bitcoin, Anda bisa melihatnya di Github di file “validation.cpp”. Gambar di bawah ini menunjukkan kode tersebut.

bitcoin halving 2024

Dengan cara pemangkasan itu, pada dasarnya membatasi pasokan unit BTC baru secara berkala, yang secara total hanya akan ada maksimal sebanyak 21 juta unit BTC. Sesuai hukum ekonomi, berkurangnya pasokan dengan permintaan yang stabil ataupun tinggi akan membuat harga terkerek.

Tanggal dan Bulan Berapa Bitcoin Halving 2024 Terjadi?

CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan pihaknya menilai Bitcoin Halving 2024 bakal membuat pasar aset kripto secara keseluruhan akan menggeliat. Dalam hal ini, menurutnya masa-masa menjelang dan setelah halving akan memberikan banyak kejutan.

Bitcoin Halving 2024 ini diprediksi terjadi pada pertengahan April. Sementara kita sudah melihat pasar aset kripto yang begitu bullish sejak awal tahun dan mencatatkan beberapa rekor baru. Banyak kejutan yang bisa terjadi di masa-masa yang dekat dengan halving,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).

Ryan menambahkan, mendekati masa Bitcoin Halving 2024 terdapat beberapa pilihan strategi yang bisa digunakan oleh trader maupun investor. Hal itu penting dipertimbangkan agar pelaku pasar bisa memaksimalkan kinerja portfolionya.

“Tim riset Bittime telah memantau pergerakan pasar aset kripto pada halving sebelumnya dan juga sejak awal tahun ini. Ada beberapa strategi atau tips yang bakal berguna bagi para pelaku pasar aset kripto dalam menyambut dan menghadapi halving ke-4 di tahun ini,” jelasnya.

Harga BTC Kembali ke Atas US$70.000, Level US$75.000 Jadi Target Terbaru

Product Manager Bittime, Fransiskus Bupu Awa Du’a mengatakan pihaknya telah melihat kinerja pasar aset kripto secara historikal pada 3 halving sebelumnya. Menurutnya, terdapat beberapa tips yang bisa dipertimbangkan para pelaku pasar selama masa-masa ini.

Pertama, yang pasti adalah buy the dip, atau melakukan aksi beli ketika harga Bitcoin turun. Pasalnya secara historis, harga BTC terpantau menguat setelah halving,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, strategi buy the dip cocok digunakan karena dalam dua momentum halving sebelumnya di 2020 dan 2016, harga BTC terpantau melemah cukup tajam sebelum halving. Hal itulah yang menurutnya jadi pertimbangan untuk buy the dip di masa menjelang halving, apalagi menjelang Bitcoin Halving 2024 ini, dengan catatan pelaku pasar menahan.

TradingView Chart

“Pada halving 2016, harga Bitcoin terpantau melemah sampai minus 40 persen sebelum halving. Sementara pada 2020, BTC tercatat koreksi sampai minus 20 persen sebelum halving. Jadi ada kemungkinan pelemahan cukup besar sebelum halving,” jelas Fransiskus.

Tips yang kedua, lanjut Frans, adalah memantau berbagai altcoin dengan proyek yang terkait dengan blockchain Bitcoin, baik yang langsung dan tidak langsung, hingga yang fokus pada pengayaan BTC lewat Layer2 untuk menjadi aset diversifikasi. Hal itu dinilainya menjadi perkembangan narasi, di mana jaringan blockchain Bitcoin bisa digunakan untuk hal lain selain transaksi belaka.

“Saat ini sudah ada beberapa altcoin di blockchain Bitcoin yang secara project roadmap menarik, antara lain ORDI dan STX. Aset kripto tersebut bisa dipertimbangkan menjadi diversifikasi dalam portofolio pelaku pasar,” jelasnya.

ORDI Cetak ATH Baru di US$29,42

Sebelumnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi perdagangan aset kripto pada Februari 2024 sebesar Rp33,69 triliun atau naik 56,22 persen dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, jumlah investor per Februari 2024 tercatat sebanyak 19,18 juta investor. Bappebti menilai adanya peristiwa Bitcoin Halving 2024 dapat mendorong transaksi dan jumlah investor lebih banyak lagi kedepannya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait