Bitcoin Hash Rate Sentuh Rekor Lagi, Penambang BTC Masih Semangat?

Watcher Guru mengabarkan, crypto wahid Bitcoin berhasil bangkit kembali pada tahun 2023. Sebelumnya hari ini, Bitcoin hash rate mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 363,84 juta TH/s.

Kabar ini menjadi penyejuk usai market bearish sepanjang tahun  2022 sangat merugikan karena berbagai alasan.

Di antaranya adalah kemerosotan Bitcoin sepanjang tahun berdampak besar pada industri pertambangan. 

“Biaya listrik yang tinggi dan kondisi cuaca, diikuti dengan penurunan harga di pasar, menguras kemungkinan profitabilitas. Tahun lalu, Bitcoin hash rate sangat menderita karena turun ke posisi terendah baru,” tulis Watcher Guru dalam pers, baru-baru ini.

Akibatnya, kesulitan penambangan juga mencapai titik tertinggi 43,05 T. Semua ini merupakan indikasi fakta bahwa para penambang membelok kembali ke pasar. 

Meskipun profitabilitas penambangan belum mengalami lonjakan besar, penambang masih melakukan yang lebih baik daripada yang mereka lakukan pada November dan Desember 2022.

Saat ini, biaya penambangan Bitcoin adalah US$0,0736 / hari untuk 1 THash/ dtk. 

Lonjakan ini dapat dikaitkan dengan reli Bitcoin baru-baru ini. Baru bulan lalu, BTC berhasil naik ke level tertinggi US$25.134,12.

Cadangan Penambang Bitcoin Anjlok Lebih dari 3K BTC

Ada banyak narasi yang berkaitan dengan potensi lompatan Bitcoin di atas zona $30K. Namun, para penambang tampaknya tidak sabar saat mereka melakukan penjualan besar-besaran. 

Menurut analis Ali Martinez, cadangan penambang BTC turun sebesar 3.835 BTC. Ini berarti bahwa penambang menjual BTC senilai hampir US$88 juta selama seminggu terakhir.

Pada saat penulisan, aset crypto dengan kapitalisasi terbesar ini diperdagangkan seharga US$23.449,81 dengan penurunan harian 1,72 persen. 

Dengan US$25K bertindak sebagai level resistensi yang kuat, impian untuk mencapai level US$30K dipertanyakan.

Namun, aksi jual ini mungkin tidak sepenuhnya bearish. Penambang dapat menjual kepemilikan mereka untuk memenuhi biaya listrik dan pemeliharaan mereka. 

Namun demikian, komunitas sedang mencari reli lain yang akan membawa keuntungan ke pasar penambangan Bitcoin.

Sebelumnya diberitakan, sejak crypto winter dimulai, harga BTC terus mengalami penurunan dari ATH-nya, lebih dari 60 persen, hingga sempat membawanya jatuh lebih rendah dari ATH di tahun 2017, di level US$20.000.

Namun, dalam sebuah data terbaru terungkap bahwa, kesulitan penambangan dan hash rate-nya justru mengalami peningkatan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait