Blockchain Meetup Bandung: Potensi Blockchain Indonesia Sangat Besar

Jumlah investor kripto di Indonesia semakin banyak. Terlebih-lebih beragam proyek blockchain yang dikelola langsung oleh anak bangsa. Sejumlah bursa kripto pun hadir meramaikan suasana. Secara bisnis ini harus dikelola dan dibidik dengan baik oleh sejumlah pegiat blockchain di Indonesia.

Hal itu muncul dalam sesi diskusi di acara “Blockchain Meetup Bandung”, Sabtu (3/11) pekan lalu di Blockchain Cafe & Resto, Bandung. Hadir dalam kesempatan itu, Andy Prakoso Regional Manager Tokocrypto Bandung, Business Development SwipeCrypto (SWIPE) Teguh Harmanda, dan Adi Putra Sanjaya Community Leader Silkroad Eight.

Pada acara itu, Andy Prakoso Regional Manager Tokocrypto di Bandung menjelaskan, masih besarnya peluang bagi berkembangnya blockchain dan kripto di Indonesia. Sebab, saat ini diperkirakan ada 2 juta orang di Indonesia yang memulai berinvestasi di kripto

“Jumlah investor kripto di Indonesia bertumbuh cepat. Saya pikir ini peluang besar. Saya sarankan jangan tunda waktu untuk memulainya, mencari peluang proyek yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Andy.

Sementara itu, Teguh Harmanda dari SwipeCrypto menyampaikan bagaimana peran SwipeCrypto menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya data privacy.

“Data is the new oil di masa depan. Di satu sisi, hal ini menciptakan berbagai kesempatan bagi pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengekploitasinya, seperti skandal Cambridge Analytica pada beberapa waktu yang lalu. Skandal itu diduga memanfaatkan jutaan data pengguna Facebook dalam kampanye politik Donald Trump,” kata Harmanda.

Lanjut Teguh, sebaiknya ada sebuah platform atau protocol yang mampu melacak alur data yang berjalan, dari mana, kepada siapa, melalui channel apa saja, termasuk kapan data tersebut diedarkan, dan siapa saja yang melihatnya.

“SwipeCrypto mendorong agar banyak pihak semakin sadar tentang data privacy dan kepemilikan data. Seharusnya, sebagai pengguna memiliki banyak kesempatan mendapatkan manfaat dari data yang dimiliki, bukan sekadar sebagai konsumen,” kata Teguh.

Sementara itu menurut Adi Putra Sanjaya Community Leader Silkroad Eight menjelaskan tentang blockchain project Silkroad Eight yang sedang dijalankannya.

“Silkroad Eight Token (SET) dan mitra-mitra strategisnya senantiasa aktif membangun ekosistem di real sector untuk memastikan menjadi pelopor security token pertama di Asia. Di proyek yang sedang kami bangun data dibangun dalam sistem yang terintegrasi, transaparan, lebih mudah diakses dan aman,” kata Adi. [rel]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait