Bos Binance: Stablecoin Non Dolar AS Akan Kian Popular

Melirik masalah yang kini melanda stablecoin yang nilainya dipatok dolar AS, BUSD, Bos Binance melihat stablecoin non dolar AS akan kian popular.

Belum lama ini, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS telah melayangkan Wells Notice kepada penerbit BUSD, Paxos, yang akan terjerat masalah hukum karena BUSD adalah sekuritas yang tidak terdaftar.

Hal tersebut menciptakan air yang keruh di dalam pandangan investor terhadap stablecoin, sehingga Bos Binance menilai dolar AS akan kian dijauhi token tersebut.

Bos Binance dan Pandangannya Terhadap Stablecoin 

Cointelegraph melaporkan bahwa, Bos Binance Changpeng Zhao telah berbagi pandangannya terkait stablecoin di Twitter Space.

Mengenai pertanyaan soal mengapa industri kripto menggunakan emas sebagai standar nilai dan bukan dolar AS, Changpeng Zhao menjawab bahwa stablecoin kemungkinan akan lebih banyak mematok nilai ke mata uang non dolar AS, seperti yen, euro dan poundsterling.

Terkait emas, Zhao pun setuju, tetapi biaya transaksi kemungkinan besar masih akan bergantung pada nilai dari mata uang fiat.

“Karena alasan itu, kebanyakan orang menghitung pengembalian investasi mereka dalam dolar AS, itulah sebabnya stablecoin yang didukung dolar AS [keberadaannya] masih penting,” tambahnya.

Zhao pun berkomentar tentang aksi Pemerintah AS yang baru-baru ini menindak stablecoin dolar AS. Menurutnya, itu akan menggiring industri beralih ke mata uang lain.

“Saya pikir mengingat tekanan saat ini dan sikap saat ini yang diambil oleh regulator pada stablecoin berbasis dolar AS, saya pikir seperti yang Anda katakan industri mungkin akan beralih ke stablecoin berbasis non-dolar AS… Sebagai akibatnya kita mungkin akan melihat lebih banyak yang berbasis euro atau yen Jepang lainnya, stablecoin berbasis dolar Singapura, jadi itu sebenarnya mendorong industri untuk mencari lebih banyak opsi di tempat yang berbeda,” ujar Bos Binance tersebut.

Selain itu, Zhao juga beranggapan bahwa stablecoin algoritmik akan memiliki andil cukup besar di masa depan. Tetapi, ia menggarisbawahi adanya risiko yang patut diwaspadai, karena itu tidak dimiliki oleh stablecoin bernilai fiat.

“Risiko tersebut perlu diungkapkan secara transparan kepada pengguna, dan cadangan untuk stablecoin yang didukung fiat juga perlu diungkapkan,” ujar Changpeng Zhao. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait