BUMN Ini Pakai Blockchain Alibaba

Cosco, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kapal kontainer milik pemerintah Tiongkok, pekan ini mengumumkan pihaknya bermitra dengan Alibaba Group untuk memakai teknologi blockchain besutan anak perusahaan Alibaba, Ant Financial.

Blockchain tersebut akan membantu Cosco melacak barang dalam proses rantai pasokan (supply chain), memberikan keuntungan berupa penghematan biaya dari pengurangan berkas dan tenaga kerja, sekaligus kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat. Blockchain itu juga memungkinkan banyak pihak untuk mengakses informasi rantai pasok dengan mudah.

“Kami senang mendukung transformasi digital industri perkapalan global, dan bermitra dengan Cosco Shipping untuk menjadikan perdagangan global lebih mudah dan efisien,” jelas Eric Jing, kepala eksekutif Ant Financial Group.

Cosco adalah perusahaan terbaru yang memakai blockchain di industri perkapalan. Menurut Wall Street Journal, Alibaba menjalin kemitraan serupa dengan China Merchants Holding pada Mei 2020 lalu.

Selain Cosco, Maersk Line asal Denmark dan IBM bermitra pada tahun 2016 untuk menciptakan platform blockchain TradeLens bagi kapal kontainer.

Perusahaan-perusahaan seperti Hapag-Lloyd asal Jerman, CMA CGM SA dari Perancis dan Mediterranean Shipping Co dari Swiss juga bergabung.

Wall Street Journal mengungkapkan, bahwa penggunaan TradeLens menurun akibat pandemi COVID-19, di mana terjadi pengurangan rute perkapalan global yang berjalan dan kebutuhan infrastruktur yang lebih mudah.

Kendati demikian, kemitraan terbaru Alibaba tersebut mengindikasikan perusahaan Tiongkok masih optimis tentang potensi blockchain ke depan, sesuai dengan pidato sang Presiden, Xi Jinping pada 2019 lalu.

Ant Financial telah menjadi pengusung utama dopsi blockchain di Tiongkok. Perusahaan ini disebut sebagai perusahaan fintech paling bernilai di dunia.

Platform Ant Blockchain Open Alliance besutannya, yang diluncurkan awal tahun ini, mampu menangani hingga 1 miliar transaksi per hari dan dirancang agar mudah digunakan perusahaan skala kecil dan menengah.

Alibaba Group, perusahaan teknologi multinasional, memegang jumlah paten terbanyak di bidang blockchain dengan 212 paten per pekan lalu. IBM berada di posisi kedua dengan 136 paten blockchain, dan perusahaan Coinplug asal Korea Selatan memegang 107 paten. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait