Bursa Kripto Bilaxy Diretas, Total Kerugian Diperkirakan Setara Rp6,4 Triliun

Jumlah bursa kripto yang menjadi korban peretasan terus bertambah, terbaru adalah Bilaxy diretas dengan estimasi kerugian mencapai US$450 juta atau setara dengan Rp6,4 triliun.

Pada 29 Agustus 2021, Bilaxy, platform perdagangan aset digital asal Seychelles, melaporkan sejumlah dompetnya mengalami “kebocoran”.

Kendati bursa itu belum mengonfirmasi jumlah yang berhasil dicuri, beberapa estimasi mengklaim totalnya mencapai US$450 juta atau Rp6,4 triliun dalam berbagai kripto.

Hari ini, kanal Telegram resmi Bilaxy memberikan sejumlah informasi yang menandakan platform itu menangguhkan sementara layanannya dengan dalih pemeliharaan.

Tetapi, beberapa jam kemudian, melalui Twitter, Bilaxy menulis pengumuman mendesak soal peretasan.

Pengumuman itu menyatakan dompet kripto Bilaxy mengalami kebocoran. Bursa tersebut mengimbau pengguna untuk tidak mengirim dana apapun ke rekening mereka.

Sejak saat itu, Bilaxy tidak memberikan informasi banyak selain pemberitaan melalui kanal Telegram bahwa tim Bilaxy sedang bekerja untuk memecahkan masalah ini. Pengguna diminta tidak cemas.

Saat ini, Bilaxy tidak menyebut jumlah persis yang berhasil dibawa kabur oleh peretas. Situs Bilaxy pun masih belum berjalan normal.

Ada sejumlah alamat dompet yang terkait dengan peretasan, termasuk alamat 0xA14d5DA3C6BF2D9304FE6D4BC6942395b4dE048b yang ditandai sebagai salah satunya.

Bursa Kripto Diretas, Ada Token HOGE, US$22 Juta

Hoge Finance, aplikasi DeFi pada Ethereum, menyatakan semua token HOGE yang disimpan di Bilaxy telah disedot dan dipindahkan ke dompet lain. Token ini bernilai hampir US$22 juta.

Sejumlah perkiraan lain di Telegram mengindikasikan total aset kripto yang dicuri dari Bilaxy bernilai lebih dari US$400 juta. Kendati demikian, belum ada konfirmasi resmi soal ini.

Sebelumnya, bursa kripto Liquid diretas pada Kamis (19/08/2021). Aset kripto senilai US$74 juta atau Rp1 triliun raib, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tron (TRX) dan XRP.

Baru Saja! Bursa Liquid Diretas, Kripto Rp1 Triliun Melayang

Lebih dari 107 BTC, 9 juta TRX, 11 juta XRP, dan token ETH dan ERC-20 senilai hampir US$60 juta berhasil dibawa kabur oleh para peretas.

Peretasan terbesar baru-baru ini adalah yang dialami PolyNetwork dengan nilai kerugian mencapai lebih dari Rp8 triliun.

Kendati merupakan peretasan terbesar dalam riwayat industri kripto, peretas mengembalikan dana yang dicuri tidak lama setelah mencapai kesepakatan dengan PolyNetwork. [cryptopotato.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait