Perusahaan FTX yang telah mengajukan kebangkrutan memicu beberapa bursa kripto untuk hapus layanan perdagangan untuk token FTT.
Sejak skandal FTX bergulir, harga token aslinya, FTT, telah merosot tajam, lebih dari 70 persen, yang kini berada di kisaran US$1,75.
Aksi jual besar-besaran telah terbentuk pada token FTT, yang tampak melanda kripto terkait perusahaan, seperti Solana (SOL) dan Serum (SRM).
Bursa Kripto Hapus Layanan Perdagangan untuk Token FTTÂ
Berdasarkan laporan Cointelegraph, efek domino yang disebabkan oleh skandal FTX telah menjadi pusat perhatian investor, dengan bursa kripto yang memutuskan untuk menghapus layanan perdagangan (delist) untuk token FTT.
Bursa kripto utama Binance telah mengumumkan aksi tersebut, menghapus beberapa pair seperti FTT/BTC, FTT/BNB, FTT/ETH dan FTT/USDT.
Binance mengklaim, pair perdagangan tersebut telah gagal melewati ulasan terbaru perusahaan, dengan menyisakan satu pair saja, yakni FTT/BUSD.
Selain itu, keputusan penghapusan layanan juga mengikuti permintaan dari anggota komunitas, termasuk dari influencer kripto popular Cevo, demi melindungi pelanggan Binance.
Mengikuti jejak Binance, bursa kripto BitMEX dan KuCoin juga telah menghapus layanan kontrak abadi untuk token FTT, dengan alasan berkurangnya perdagangan token di pasar spot.
Zipmex pun sedang dalam perjalanan, mengumumkan akan delist token asli FTX tersebut pada hari Selasa mendatang (22/11/2022).
Indodax dan PINTU Turut Hapus Token FTX
Berdasarkan pengumuman resmi, crypto exchange tanah air Indodax dan PINTU, telah delist token FTX dari platform mereka.
Berdasarkan pengumuman di blog resminya, PINTU telah delist token asli FTX sejak hari Senin (14/11/2022).
Kini, fitur perdagangan dan deposit untuk token ini telah ditutup. Namun, pengguna masih dapat mengirim token FTT keluar dompet PINTU mereka.
Dan berdasarkan pengumuman resmi dari Indodax, bursa kripto ini juga telah delist token terkait FTX seperti FTT, BNBHEDGE, ETHHEDGE, HEDGE, XRPHEDGE, BEAR, BULL, BNBBULL dan ETHBULL.
Semua fitur deposit dan perdagangan untuk semua token tersebut telah dihentikan, namun pengguna masih dapat memindahkan mereka keluar dompet Indodax mereka.
Sementara itu, tuntutan untuk CEO FTX, Sam Bankman-Fried, masih begitu disorot, karena Sam masih terseret dalam kasus perdata, bukan pidana, seperti yang diharapkan banyak investor FTT yang kecewa. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.