Cara Menakar Keunggulan Aset Kripto

Cara menakar keunggulan aset kripto sebagai kelas aset baru memang sulit. Sejumlah perusahaan menawarkan indeks berupa harga yang dijadikan patokan alias tolak ukur. Flipsidecrypto menawarkan patokan yang berbeda, berupa skor dengan 3 variabel utama.

Flipsidecrypto menyebut skor itu sebagai FCAS (Fundamental Crypto Assets Score) sebagai nilai tunggal relatif guna mengukur “kesehatan” aset kripto.

Ada 3 aspek utama nilai itu, yakni Developer Behavior (Dinamika Pengembang), User Activity (Aktivitas Pengguna) dan Market Maturity (Kematangan Pasar).

Aset kripto Ether (ETH), misalnya memiliki skor tertinggi di antara aset kripto lainnya, yakni 931. Untuk Developer Behavior ETH bernilai 970, serta User Activity dan Market Maturity, masing-masing 899 dan 830.

Melengkapi skor itu, Flipsidecrypto mencatat tren skor yang diperoleh masing-masing aset mulai dari periode 1 harian sampai 1 tahunan.

Rincian masing-masing 3 aspek juga dipetakan dalam skala periodik, guna menggambarkan kinerja masing-masing aset kripto.

Soal Developer Behavior, Flipsidecrypto menggunakan lebih dari 30 variabel berdasarkan kode program yang tersimpan di Github. Data itu kemudian dihimpun dan dikaji.

Sedangkan User Activity diukur berdasarkan transaksi yang direkam di blockhain, akun dan rincian smart contract dari simpul jaringan (node) yang aktif. Selain itu data alamat wallet dijadikan pula sebagai cerminan tingkat penggunaan aset.

Untuk Market Maturity diukur melalui tingkat volatilitas harga masing-masing aset melalui lebih dari 40 strategi trading yang berbeda. Tapi aspek Market Maturity hanya menyumbang 5 persen dari keseluruhan FCAS.

Menggunakan layanan gratis ini, setidaknya pengguna bisa mendapatkan gambaran utuh terhadap aset yang disukainya. Sebab, Flipsidecrypto menjabarkan data-data lengkap itu untuk ribuan aset yang ada.

Tentu, data yang disediakan Flipsidecrypto tidak dapat ditafsirkan sebagai saran investasi, tetapi sekadar sebagai info pembanding dengan penyedia data serupa. Sebab, setiap penyedia layanan, masing-masing memiliki metode racik data yang berbeda. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait