Cara Pemerintah AS Memandang dan Merangkul Crypto

Kerangka kerja pengembangan aset digital dan crypto oleh Amerika Serikat adalah cerminan AS memandang dan merangkul aset digital, tak hanya dari segi ekonomi dan inovasi, tetapi pula penegakan hukum.

OLEH: James Qu
Chief Technology Officer (CEO) PlatON

Pada 16 September 2022 lalu Amerika Serikat (AS) menerbitkan kerangka kerja (framework) paling lengkap dan paling pertama untuk pengembangan aset digital. Kelas aset itu tentu saja termasuk di dalamnya adalah aset kripto (crypto asset) dan atau juga dikenal di komunitas tertentu sebagai mata uang kripto (cryptocurrency).

Intinya adalah Negeri Paman menilai penting aset itu, berkat keunggulan teknologi blockchain, agar AS tetap terdepan dalam hal teknologi terbaru demi ekonomi mereka dan stabilitas keuangan.

Bagi saya itu akan berdampak positif, karena regulasi yang jelas dan kukuh adalah semacam jaminan bagi para pelaku di industri aset kripto di manapun.

Bagian paling menarik dan penting disoroti di dalamnya adalah disebutkan, bahwa sekitar seperlima dari orang dewasa AS berinvestasi di pasar kripto. Harap dicatat, bahwa rekor tertinggi nilai pasar kripto mencapai US$3 triliun pada November 2021 silam.

Sebagai kelas aset baru, jumlah warga AS yang berinvestasi seperti itu cukup mengagumkan, di tengah-tengah skandal runtuhnya harga TerraUSD (UST) dan harga LUNA pada medio tahun 2022 lalu. Peristiwa paling pahit itu tak pelak menekan rasa percaya diri investor dan tentu saja para pendatang baru.

Maka di situlah pentingnya peraturan yang lebih ketat dan jelas oleh negara guna menghukum pihak manapun yang mempermainkan masyarakat.

Belum lagi itu penting untuk memperkecil jarak literasi antara penghuni lama kripto alias veteran dengan yang masih bau kencur. Patut saya ingatkan, sejatinya industri ini pun masih berada di wilayah abu-abu, walaupun di sejumlah pengadilan di AS terkait kripto, didekati dengan peraturan terkait penipuan berkedok kripto dan tentu saja pencucian uang hasil kejahatan.

Namun demikian, penting tidaknya peraturan berada dalam wadah dan topik yang berbeda, karena itu bergantung pada bagaimana orang-orang dididik dan ditingkatkan literasinya.

Bagi saya pribadi, dan saya yakin Anda setuju, bahwa edukasi jauh lebih penting daripada peraturan. Materi pendidikan dan cara mendidik yang bermutu akan memberikan bekal yang lebih selaras dengan adagium terkenal di dunia kripto: “don’t trust but verify“.
Faedahnya adalah agar masyarakat lebih mampu menghindari jebakan kripto dari orang-orang yang jahil, jahat dan yang memang tidak serius.

Dengan cara itu pula kita dapat mencapai tujuan bahwa sebagian dari mereka yang terdidik bagus akan lebih berpikir kritis, inovatif dan lebih punya kontribusi.

Nah, berangkat dari materi kerangka kerja aset digital AS itulah ditambah pemahaman saya tentang peraturan lainnya yang berlaku, ada sejumlah contoh yang menarik dibincangkan.

Pemerintah AS dan Crypto

Misalnya, di AS saat ini adalah dua badan yang mengatur aset digital dan aset kripto, yakni Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka (CFTC).

Kedua regulator itu secara pasti mengembangkan tim dan fokus pada 6 hal berikut ini, yakni crypto asset offerings (penawaran aset kripto), crypto asset exchanges, produk-produk crypto asset lending dan staking, decentralized finance (DeFi), non-fungible token (NFT) dan stablecoin.

Karena itulah saya meyakini, dengan usaha besar kedua regulator itu, maka kerangka kerja peraturan aset digital akan jauh lebih baik.

Bayangkan pula jika itu dipadukan dengan strategi didik yang lebih bermutu yang di dalamnya diperkaya dengan beraneka pengujian dan debat. Karena sejauh yang saya pahami dan rasakan, 10 tahun sejarah pendek kripto masih kalah hebat daripada inovasi 20 tahun industri keuangan tradisional yang teregulasi.

Belum lagi jika berbicara tentang orang lama dari industri keuangan tradisional seperti saya, sangat mudah untuk ramah patuh peraturan dan terjebak di dalamnya, lalu tak dapat banyak berinovasi.

Lantas bagaimana sebaiknya? Saya mengusulkan ajak serta komunitas blockchain dan aset kripto terbaik yang sudah ada saat ini ke dalam skema sandbox. Di dalamnya para pakar di badan regulator AS berdebat sehat dan ilmiah untuk sebuah gagasan praktis. Saya meyakini dengan cara itulah inovasi dapat terbangun efektif.

Lalu bagaimana dengan sitem FedNow yang dikembangkan oleh The Fed? Kita tahu itu mendekati efisiensi teknologi yang diidam-idamkan dalam konsep dolar digital (CBDC).

Perihal FedNow ada beberapa pertanyaan lagi yang penting diajukan, misalnya apakah infrastruktur kliringnya adalah sentralistik? Apakah dikendalikan pula oleh pemerintah? Apakah teknologi blockchain saat ini mampu memenuhi fungsi FedNow?

Untuk menjawab itu penting dipahami adalah, kelak akan ada beragam penelitian kriptografi generasi baru yang disponsori oleh pemerintah, termasuk itu soal transaction programmability, keamanan siber dan perlindungan privasi.

Nah, penelitian yang disokong oleh pemerintah dan diserahkan kepada sektor swasta, saya yakini akan berbuah baik. Ada sejumlah contohnya saat ini dan sedang berjalan di AS dan Inggris, bisa Anda temukan di laman Regulationinnovation.org, Fincen.gov dan di Petsprizechallenges.com.

Jadi, cara pemerintah AS memandang crypto, adalah tanda penting dan jelas fokus negara itu pada keuangan, hukum, teknologi, privasi data, stabilitas keuangan dan hak asasi manusia. Let’s verify later. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait