CBOE Luncurkan Kontrak Berjangka Ethereum Tahun Ini

CBOE Global Markets yang memiliki Chicago Board Options Exchange (CBOE) dan membuka perdagangan kontrak berjangka pertama untuk Bitcoin, siap membuka perdagangan serupa untuk Ethereum (ETH), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, pada akhir tahun ini, seperti dilansir Business Insider.

Kontrak berjangka alias futures, memungkinkan investor untuk menebak nilai sebuah aset di masa depan. Perdagangan kontrak ini mendongkrak harga Bitcoin mencapai titik tertingginya pada Desember 2017. Namun, sejak peluncurannya pada Desember, pasar perdagangan berjangka Bitcoin, termasuk CBOE dan CME, Chicago Merhcantile Exchange, relatif sepi.

Meski demikian, peluncuran kontrak berjangka Ether di bursa yang diatur badan pengawas AS adalah langkah pendewasaan kripto tersebut. Langkah ini dapat meningkatkan volume perdagangan ETH dan mungkin juga sebuah ETF (Exchange Traded Fund).

“Produk CBOE ini memungkinkan para pedagang kripto memilih posisi long atau short di Ether, dan merupakan langkah menuju kelas aset baru,” ujar Danny Kim, Head of Growth di SFOX, sebuah firma teknologi perdagangan kripto.

Kontrak berjangka ETH, tambah Kim, akan menggali pasar kripto keluar dari bearish market dan menuju bullish market.

CBOE ingin menjadi bursa pertama yang menawarkan perdagangan berjangka ETH. Mereka akan menggunakan Gemini, sebuah bursa aset digital besutan saudara kembar Cameron dan Tyler Winklevoss, sebagai rujukan untuk harga ETH. Hal yang sama dilakukan ketika CBOE membuka perdagangan berjangka untuk Bitcoin.

Bursa perdagangan berjangka dan option ini sedang menunggu CFTC (Commodities Futures Trading Commission) memberikan kejelasan regulasi lebih lanjut, sebelum produknya diluncurkan. Komisi yang diketuai Christopher Giancarlo tersebut memiliki reputasi sebagai lembaga pemerintah yang ramah terhadap kripto sebagai kelas aset baru.

Selain itu, seorang direktur SEC (Securities and Exchange Commission) mengatakan bahwa instansinya tidak menganggap perdagangan berjangka ETH sebagai pelanggaran regulasi sekuritas. Ini menjadi kabar baik bagi CBOE.

Laporan Business Insider tersebut memicu reli di pasar kripto. Harga Ether naik 3,5% setelah laporan itu dipublikasikan. Presiden CBOE Chris Concannon telah mengindikasikan bahwa pihaknya mungkin akan meluncurkan produk kripto lain. Concannon mengatakan pada Desember bahwa sekelompok produk kripto, termasuk perdagangan berjangka untuk Ether dan Bitcoin Cash, akan dibuka seiring dengan stabilnya pasar.

“Kami memulai perjalanan dengan ETF. Pasar yang sehat memiliki pasar underlying yang sehat, pasar derivatif, dan ETF. Hal itu membutuhkan waktu,” kata Concannon.

Sementara itu, CEO CME Group Terry Duffy mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan meluncurkan perdagangan berjangka ETH dalam waktu dekat. Ia menyampaikan kepada Bloomberg bahwa pihaknya masih menunggu dan melihat perkembangan Bitcoin untuk saat ini.

Bats Global Markets, yang diakuisisi oleh CBOE awal tahun ini, mencoba membuka Bitcoin ETF bersama Winklevoss bersaudara. Usaha ini ditolak dua kali oleh badan pengawas.

Sementara itu CEO Triv.co.id, Gabriel Ray berpendapat langkah CBOE itu tak akan berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga ETH di masa depan, walaupun banyak token dan DApp yang dibangun di blockchain Ethereum.

“Saya tak yakin ETH sebagai features akan mengerek harga ETH secara signifikan. Token dan DApp di Ethereum yang bagus banyak, tetapi komunitas developer-nya seperti ‘kuburan’ alias senyap. Lagipula saat ini saya lihat belum ada fungsi nyata dari smart contract di Ethereum dan masif digunakan oleh publik. Kemudian jangan harap harga ETH akan melampaui harga BTC, sebab BTC itu untuk penyimpanan value, sedangkan ETH fokus ke arah computer on blockchain,” kata Ray melalui pesan Telegram, Sabtu (1/09).

Sebelum kabar tersebut beredar, Christopher Tahir, analisis teknikal memandang positif terhadap kenaikan harga Ether di masa depan.

“Selama ETH di bawah angka US$850, maka ETH masih berada pada rentang downtrend dan sideways. Sehingga saya melihat ETH masih butuh banyak effort untuk naik. Hal ini terlihat dari minat beli pelaku pasar yang rendah, padahal ETH paling banyak inovasinya dan paling ramai developer-nya,” kata Tahir kepada Blockchainmedia.id melalui pesan Telegram, Kamis, (30/8).

Tahir meyakini ETH bakal menjadi salah satu protokol paling aman dikarenakan nantinya akan ada penerapan sistem baru, di mana agar bisa menguasai chain dibutuhkan 99% vote. [ed, vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait