IKLAN

CEO MicroStrategy: Bitcoin adalah Aset Cadangan Utama Kami

Michael Saylor, CEO MicroStrategy menegaskan bahwa Bitcoin dijadikan sebagai aset cadangan utama (primary treasury reserve) perusahaan yang dipimpinnya itu. Menurutnya, perusahaan besar lain akan lebih menyadarinya dan ikut serta.

“Ya, kami adalah perusahaan peranti lunak enterprise business yang terbaik di dunia. Tetapi, sebagian dari neraca keuangan kami tak lagi mencerminkan investasi kami di dolar AS, tetapi mencerminkan investasi kami di Bitcoin (BTC), karena kami yakin Bitcoin adalah dana cadangan utama terbaik di dunia yang bisa kami pilih,” katanya kepada CNBC, 26 November 2020.

Hal itu disampaikan Saylor, menjawab pertanyaan, mengapa MicroStrategy berinvestasi di Bitcoin, ketika perusahaannya bisa menghasilkan dolar lebih banyak, baik dari keuntungan menjual produk ataupun dari pasar modal, termasuk surat utang.

Sebelumnya pada Agustus 2020, MicroStrategy mengumumkan berinvestasi sebanyak 21.454 Bitcoin (BTC) senilai US$250 juta, atau setara Rp3,6 triliun kala itu.

BACA JUGA  Jehan Chu: Harga Bitcoin Tertekan, Ini Peluang Beli

Alasan utama Saylor, katanya di CNBC, adalah semakin banyaknya jumlah dolar yang masuk ke ekonomi oleh bank sentral dalam waktu yang cepat. Itulah yang menyebabkan biaya modal (cost capital) naik 3 kali lipat, dari 5 menjadi 15 persen selama setahun terakhir.

MicroStrategy Beli Bitcoin Rp3,6 Triliun, Perusahaan Lain Akan Menyusul

“Dan dalam 4 tahun ke depan surat utang negara (bond) tak lagi bisa mengamankan nilai kekayaan. Ya, kami memiliki uang tunai senilai US$500 juta dan seterusnya seperti itu. Tetapi kami menyadari bahwa nilai uang tunai akan berkurang 10-15 persen per tahun. Jelas kami tak ingin kehilangan hingga separuh dari nilai uang kami. Itu sebabnya kami memilih Bitcoin sebagai aset cadangan utama terbaik di dunia, yang memang dirancang mengungguli emas di banyak aspek,” katanya.

BACA JUGA  Siklus Bull Bitcoin dan Gold Segera Bermula, Karena The Fed Mungkin Akan Pangkas Suku Bunga

Saylor memprediksi volatilitas harga Bitcoin akan semakin rendah pada satu dekade mendatang, ketika Bitcoin sebagai aset terbaik untuk melawan inflasi uang fiat.

Ia berpendapat bahwa semakin banyak individu dan perusahaan sebagai investor sudah menyadari keunggulan Bitcoin baik sebagai teknologi dan kelas aset baru yang bernilai. Itu yang menyebabkan adopsi besar-besaran terhadap Bitcoin dan disusul oleh apresiasi harganya.

“Lihatlah Square dan PayPal yang sudah berinvestasi di Bitcoin. Dan itu mungkin kelak disusul oleh Apple dan Google. Di saat itulah adopsi Bitcoin akan jauh lebih besar daripada saham perusahaan FAANG [Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet-Red],” pungkas Saylor. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait