Changpeng Zhao: Kami Siap Mengikuti Peraturan dan Saya Siap Mundur Jika…

Changpeng Zhao, CEO dan Pendiri bursa kripto Binance, mengatakan ia ingin perusahaannya mengikuti regulator lokal dalam rangka mendirikan “markas” regional. Pernyataan itu setelah sejumlah negara “menegur” bursa raksasa itu terkait regulasi. Dia juga mengatakan siap akan mundur sebagai CEO, jika ada seseorang yang bisa dan mampu mengggantikannya.

Dilansir dari Reuters, Selasa, (27/7/2021), pria yang akrab disapa CZ itu mengindikasikan Binance akan mundur dari pendekatan desentralistik terhadap keuangan. Ia ingin bursa kripto itu berkoordinasi dengan regulator di banyak negara seiring Binance terus bertumbuh.

“Kami ingin terdaftar di semua tempat. Mulai sekarang, kami adalah lembaga keuangan,” kata CZ mantap.

CZ juga menegaskan ia bersedia turun sebagai CEO jika memang ada sosok lain dengan latar belakang yang memahami peraturan yang kuat yang siap menggantikannya.

Keinginannya untuk mundur sebagai CEO memang tidak dalam waktu yang cepat. Menurutnya perlu beberapa pembenahan struktural dan bakal calon CEO baru adalah benar-benar berkompeten dan memahami soal regulasi.

“Tidak ada rencana segera untuk menggantikan saya sebagai CEO,” kata CZ di Twitter.

Pada konferensi virtual SCB 10X pekan lalu, CZ menegaskan ia melihat dirinya sebagai pengusaha teknologi.

Menurutnya, personal yang mahir di bidang regulasi lebih cocok memimpin bursa Binance di kala Binance melakukan perubahan ke struktur perusahaan yang lebih mudah dipahami regulator.

“Saya justru mencari sosok senior dengan latar belakang paham hukum yang kuat, latar belakang regulasi yang kuat untuk memimpin organisasi ini,” tambah CZ.

CZ mengungkapkan ia telah memimpin Binance selama empat tahun dan sudah berjalan baik.

Saat ini adalah waktu untuk berubah dan CZ merasa dirinya bukan sosok terbaik untuk memimpin usaha itu.

Ia berpendapat seseorang dengan latar belakang regulasi lebih cocok.

Komentar CZ menyusul beberapa hari setelah ia mengumumkan Binance US sedang menjajaki jalur penawaran saham perdana (IPO) di Amerika Serikat.

Sebagai perusahaan berbasis di AS yang beroperasi secara independen dari Binance global, Binance US telah dibidik oleh regulator lokal sejak lama.

Cointelegraph melaporkan, Dirjen Pajak dan Departemen Kehakiman AS dikabarkan membuka penyelidikan terhadap Binance atas dugaan melakukan aktivitas perdagangan ilegal bagi pengguna kewarganegaraan AS.

Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) dikabarkan melancarkan tuduhan serupa terhadap Binance US sebagai bagian dari penyelidikan.

CZ membantah tuduhan CFTC pada Maret 2021. Ia menilai laporan itu tidak memiliki dasar.

Binance mengklaim pihaknya melakukan pendekatan kolaboratif dan bekerjasama dengan regulator dari seluruh dunia serta memperlakukan kewajiban ketaatan dengan serius.

Rencana mendirikan perwakilan regional merupakan pernyataan mengejutkan dari CZ. Pasalnya, CEO Binance itu sebelumnya berkata Binance tidak memiliki markas ataupun basis.

Changpeng Zhao di Singapura, Perusahaannya di Mana?

Pada November 2019, ketika beredar laporan yang mengabarkan pihak berwenang merazia kantor Binance di Shanghai, Binance menyatakan tidak ada kantor di kota tersebut.

Kendati CZ saat ini berdomisili di Singapura, Binance memiliki hubungan dengan Tiongkok, Jepang, Malta, Seychelles dan Kepulauan Cayman.

Belum jelas negara mana yang menjadi markas Binance. Selain itu, sejumlah pegawai Binance berdomisili di beragam negara.

Menanggapi hal itu, CZ berkata kantor dan markas adalah konsep usang seperti SMS dan MMS.

Pernyataan CZ bersamaan dengan bergairahnya lagi pasar kripto, ketika Bitcoin mampu naik lebih tinggi di wilayah US$40 ribu pada Rabu malam, (28/7/2021).

Harga kripto lain mengikuti, termasuk ETH, XRP, BNB, ADA dan lain sebagainya. Rata-rata kripto besar itu naik 2 persen dalam 24 jam terakhir.

Sejumlah analis menilai reli ini sangat baik, dan bisa melambungkan harga Bitcoin ke US$50 ribu lagi. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait