Harga Bitcoin Segera US$50 Ribu, Menurut CEO Cryptohopper

Ruud Feltkamp CEO perusahaan Cryptohopper berpendapat, jika tren bullish berlanjut, maka harga Bitcoin (BTC) akan segera mencapai US$50 ribu lagi. Hal ini disampaikan Feltkamp beberapa waktu lalu, sebelum BTC mendekati US$40 ribu.

Bagi Feltkamp Bitcoin tetap mengikuti pola siklus masa lalu, seperti bull run yang berpuncak pada tahun 2017, setelah masuk Halving II tahun 2016. Sebagai catatan, Halving III jatuh pada Mei 2020 lalu.

“Secara teknis memang tidak masuk akal, tetapi ini bagian dari siklus harga Bitcoin seperti tahun 2017. Jadi, jika bullish terus berlanjut, maka harga BTC bisa mencapai US$50 ribu lagi,” katanya, dilansir dari Bitcoin.com.

Menurut Feltkamp, pasar kripto telah konsolidasi selama beberapa lama, sehingga banyak orang menunggu gerakan ke atas pada musim panas atau awal September, sesuai dengan siklus tahunan Bitcoin.

Selain itu, keputusan Amazon merekrut tim kripto dalam informasi lowongan kerja lalu dan Tesla yang kembali mempertimbangkan menerima pembayaran Bitcoin, menjadi percikan yang membakar pasar kripto menjadi panas lagi.

Bitcoin dan aset kripto lain meningkat drastis saat harga Bitcoin (BTC) meloncat lebih dari 15 persen dalam waktu singkat beberapa hari lalu setelah 20 Juli 2021.

Ketika Feltkamp menyatakan pendapatnya, BTC berhasil bertahan di atas wilayah US$38 ribu setelah jatuh dari tingkat harga US$39.850.

Sedangkan hari ini, Rabu (28/7/2021) pukul 18:49 WIB, harga kripto wahid itu melonjak hingga US$40.600, setelah pada 27 Juli 2021 lalu, pada chart 4 jam sudah terbentuk Golden Cross.

Harga Bitcoin melonjak lebih dari US$40 ribu per BTC setelah terbentuk Golden Cross di chart 4 jam pada 27 Juli 2021 pukul 23:00 WIB. Sumber: TradingView.com.

Sebelum hari ini, agregator pasar menunjukkan ada peningkatan volume perdagangan global dimana Bitcoin mengambil porsi US$38 milyar dari volume tersebut.

Pada Selasa harga Bitcoin sempat di bilangan US$36.903 menurut data Coingecko.

Semenatara itu, Analis kripto di Etoro, Simon Peters, menjelaskan aset kripto mengalami terobosan fenomenal di awal pekan.

Ia mengatakan, kripto memukau pada Senin lalu, melawan sentimen lesu para investor.

Perdagangan bullish didukung oleh berita akhir pekan yang mengabarkan Amazon berencana memperkuat kehadirannya di pasar kripto dengan membuka lowongan Kepala Blockchain dan Kripto, jelas Peters.

Ia menambahkan, “Ketika PayPal membuat pengumuman serupa pada tahun lalu, Bitcoin percaya diri di sekitar US$11.700 dan kemudian mengalami reli besar hingga mencapai titik puncak US$63.346.”

Selain rumor Amazon yang akan menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran, sebagian besar aksi pada hari Senin lalu berasal dari likuidasi besar-besaran para short-seller.

Sejak 12 Juli lalu, posisi short BTC/USD mulai menumpuk. Biasanya, short squeeze terjadi di perdagangan Bitcoin saat ada jumlah posisi short BTC/USD yang tinggi.

Saat tren tersebut terjadi, hal itu memicu harga Bitcoin melonjak pesat dan meninggalkan para short-seller yang terpaksa melikuidasi posisi mereka. Banyak analis dan spekulan yang berasumsi gerakan tersebut akan terjadi.

Posisi short sebesar hampir US$900 juta atau Rp13 triliun terlikuidasi dalam kurun waktu 12 jam saat BTC melompat 15 persen dengan cepat.

Data terbaru dari bursa kripto Bybit menunjukkan banyak trader mengalami rugi besar akibat short squeeze dan likuidasi mencapai US$1,15 milyar. [news.bitcoin.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait