Comcast Uji Coba Blockgraph, Peranti Lunak Pengumpul Data Konsumen

Comcast Cable Advertising, anak perusahaan Comcast, konglomerasi media Amerika Serikat tengah mempercepat penerapan Blockgraph. Disebut sebagai sebuah peranti lunak distributed technology, Blockgraph memungkinkan data pribadi konsumen media dapat disamarkan, sehingga dapat melindungi privasi pengguna.

Blockgraph yang didaftarkan sebagai merek dagang pada 9 Januari 2018 lalu, saat ini sedang dalam proses ujicoba bersama NBCUniversal, yang juga merupakan anak perusahaan Comcast. NBCUniversal adalah perusahaan yang mengontrol media CNBC, yang selama ini kerap memberitakan informasi terkait mata uang kripto dan blockchain.

Blockgraph sebenarnya dikembangkan kali pertama sejak dua tahun lalu oleh Freewheel, anak perusahaan Comcast juga. Freewheel fokus pada sektor periklanan dan pemasaran digital. Kelak dikomersilkan pada tahun 2019, Blockgraph memang difokuskan pada bidang periklanan daring, penyiaran dan iklan di televisi kabel. Selain itu ada terlibat sejumlah perusahaan lain dalam uji coba itu, di antaranya Viacom dan Spectrum Reach.

“Data adalah aset yang bernilai sekaligus sensitif bagi perusahaan dan konsumen media. Oleh sebab itu ini harus dilindungi. Di saat yang bersamaan data adalah “bahan bakar” media dan periklanan. Perusahaan media harus memastikan bahwa mereka dapat bersaing dalam hal pengelolaan data digital secara optimal. Dengan memanfaatkan Blockgraph data konsumen dapat dilindungi,” kata Jason Manningham dari Comcast.

Comcast adalah perusahaan induk (holding company) di bidang media massa dan telekomunikasi, yang didirikan pada tahun 1963 di Amerika Serikat. Sebelum bernama Comcast, perusahaan itu dikenal dengan American Cable System yang didirikan oleh Ralph J. Roberts dan kini dipimpin oleh putranya, Brian L. Roberts. Saat ini Comcast memiliki sekitar 124 anak perusahaan, mulai dari televisi kabel, rumah produksi film, layanan internet dan periklanan yang tersebar di seluruh dunia. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait